Pesawat supersonik Concorde terakhir kali mengangkasa di udara pada 2003. Sejak itu, belum lagi ada pesawat sejenis yang mengudara. Sampai NASA baru-baru ini melakukan riset untuk membangun pesawat supersonik.

NASA pun ingin melihat apakah peningkatan jumlah pesawat supersonik akan berdampak pada atmosfer bumi. Pasalnya, pesawat supersonik memerlukan bahan bakar lebih banyak daripada pesawat jet tradisional dan pesawat lainnya yang terbang dekat stratosfer, sehingga dapat berdampak pada lapisan ozon. Baca: Membina Masyarakat dengan Program Lingkungan
Sebagaimana dilansir dari laman Mirror, Rabu (10/6), riset tersebut juga akan meneliti mengenai emisi. Sejumlah dana akan digunakan untuk membuat perjalanan supersonik yang lebih tenang. Pasalnya saat Concorde terbang, suara yang dihasilkan sangat kencang sehingga bisa membunyikan alarm kebakaran.
Ketika Concorde mencapai kecepatan yang melebihi kecepatan suara ini – disebut dengan Sonic Boom – maka akan terdengar seperti suara bom meledak. NASA pun menyatakan saat ini sudah ada kemajuan pada riset untuk meredam suara tersebut. Baca Juga: Skema Syariah Harus Biayai Pembelian Pesawat dan Infrastruktur
Jika riset penelitian ini berhasil, NASA pun memprediksi akan mampu mengembangkan pesawat jet supersonik pada 2025 dan pesawat supersonik komersial pada 2030. Hingga saat ini, satu-satunya pesawat supersonik yang beroperasi adalah pesawat jet tempur militer. Pesawat supersonik yang digunakan untuk penerbangan komersial pun akan mengurangi drastis waktu tempuh penerbangan.

