OJK Ajak Para Pemuda Bangun Inklusi Keuangan Daerah

[sc name="adsensepostbottom"]

OJK mengajak para kaum muda untuk ikut membangun inklusi keuangan daerah. Salah satu wujud nyatanya dilakukan dengan program pemberdayaan kelompok pemuda di Surabaya, Jawa Timur. Seperti apakah bentuk kegiatan pemberdayaannya?

ojkk-300x166Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pejuang Muda Surabaya, serta perwakilan dari Lembaga Jasa Keuangan yaitu PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Prudential Life Assurance, PT Asuransi Sinar Mas, dan PT Pegadaian (Persero) menyelenggarakan program pemberdayaan kelompok pemuda usia produktif menjadi “Pejuang Muda” perintis UMKM di Kaza City Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/5/2016).

Acara ini dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK – Kusumaningtuti S. Soetiono, Wali Kota Surabaya – Tri Rismaharini, dan Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur – Soekamto.

“Adanya program ini diharapkan dapat membuat pemuda di Surabaya memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dapat menjadi bekal untuk menciptakan peluang usaha baru. Sehingga, tingkat pengangguran di Surabaya semakin menurun dan laju perekonomian semakin meningkat,” demikian bunyi keterangan pers OJK awal pekan ini seperti disampaikan Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK – Anggar B. Nuraini dalam keterangan pers yang dikeluarkan OJK awal pekan ini di Surabaya, Jawa Timur.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Agustus 2015, tercatat jumlah angkatan kerja Indonesia adalah 122,4 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk yang bekerja hanya 114,8 juta jiwa. Sedangkan 7,6 juta jiwa masih belum memiliki pekerjaan.
Kondisi ini mendorong pemerintah untuk terus aktif berupaya dalam menurunkan angka pengangguran serta mengembangkan potensi yang ada guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu arah kebijakan dan strategi pemerintah yang tercantum dalam Rencana
Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 adalah peningkatan lapangan pekerjaan sehingga tingkat pengangguran menurun.

“Guna menjawab tantangan dalam menurunkan tingkat tuna karya diperlukan penciptaan lapangan pekerjaan yang memprioritaskan usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Menjawab tantangan tersebut, di bidang edukasi keuangan OJK telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada berbagai kelompok masyarakat di pelosok Indonesia, agar dapat memperoleh informasi tentang sektor jasa keuangan dengan melibatkan LJK,” lanjut Anggar B. Nuraini.

Program yang diperuntukan bagi sekitar 200 orang pemuda usia produktif di Surabaya yang belum memiliki pekerjaan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta produktifitas para pemuda untuk dapat membuka usaha dan meningkatkan pendapatannya. Selain itu, program ini juga berupaya meningkatkan pemahaman para pemuda mengenai pengelolaan keuangan, kewirausahaan, produk dan/atau layanan jasa keuangan (manfaat, risiko, hak, kewajiban, dan biaya). Berikutnya, membangun rasa percaya dan memberikan kemudahan kepada para pemuda untuk mengakses LJK. Selanjutnya adalah meningkatkan pemanfaatan produk dan/atau jasa keuangan di kalangan pemuda. Serta juga mendorong LJK untuk menyalurkan kredit/pembiayaan kepada pemuda dan/atau pemula usaha.

Program ini sendiri dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama telah dilaksanakan kegiatan pelatihan setiap minggu di Mei 2016. Selanjutnya, pengukuhan Pejuang Muda pada hari ini, juga bertepatan dengan hari ulang tahun Surabaya ke-723. Sedangkan tahapan akhir adalah pendampingan dalam bentuk magang dan juga monitoring yang dilakukan selama 2 (dua) bulan di bawah bimbingan bapak angkat dari Pelaku Usaha Sektor Riil dan LJK.