OJK Sasar Anak Usaha BUMN Go Public

[sc name="adsensepostbottom"]

OJK menargetkan 21 emiten baru tahun ini.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menuturkan, pasar modal kini sudah menjadi alternatif pembiayaan yang tumbuh cukup signifikan. Berbagai cara dapat ditempuh untuk mendapatkan pembiayaan melalui pasar modal, mulai dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), penerbitan rights issue maupun surat utang.

“Tahun lalu pasar modal naik 68 persen, dengan Rp 193 triliun dana yang dimobilisasi. Diharapkan tahun ini ada 21 emiten baru. Itu cukup konservatif karena kami juga sedang menyasar anak BUMN untuk go public dan ini sedang terus dilakukan pembicaraan. Mudah-mudahan malah bisa lebih dari 21 emiten,” harapnya, akhir pekan lalu.

Ia menambahkan, infrastruktur di industri pasar modal pun akan terus disempurnakan dan disederhanakan. “Kami akan menyederhanakan proses penawaran umum melalui electronic registration agar UKM dan perusahana di daerah lebih mudah memperoleh pembiayaan dari pasar modal,” imbuh Muliaman.

Selain itu, lanjut Muliaman, pihaknya juga akan terus mendorong pemanfaatan produk pasar modal seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan Dana Investasi Real Estate. “Kami juga mendorong agar produk sekuritisasi yang belum optimal dimanfaatkan,” katanya.

OJK berinisiatif meningkatkan peran pasar modal sebagai sumber pembiayaan ekonomi jangka panjang. Selain menargetkan 21 Emiten baru untuk IPO tahun ini, OJK juga membidik 60 Emiten existing melakukan fund raising, dengan total nilai penawaran umum diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.