Surat berharga negara Pakistan memeroleh rating B3 dari Moody’s.
Industri keuangan syariah global tampaknya akan kembali ramai dengan penerbitan sukuk terbaru. Pemerintah Pakistan diperkirakan akan segera menerbitkan sukuk, menyusul persetujuan yang telah diberikan oleh Kabinet Komite Koordinasi Ekonomi Pakistan untuk menghimpun dana melalui pasar utang internasional.
Kabinet Komite Koordinasi Ekonomi telah memberi lampu hijau kepada Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar untuk menentukan jumlah penerbitan, tenor dan imbal hasil sukuk negara tersebut. Aset yang akan menjadi dasar penerbitan sukuk adalah proyek jalan tol Islamabad-Lahore dengan perkiraan jumlah penerbitan sedikitnya 750 juta dolar AS.
Sebagaimana dilansir dari Islamic Finance News, Senin (26/9), Pemerintah Pakistan telah menunjuk lima bank sebagai arranger sukuk, yaitu Citibank, Deutschbank, Standard Chartered, Dubai Islamic Bank dan Noorbank. Sebelumnya empat bank di atas, kecuali Noorbank, telah sukses membantu penerbitan sukuk Pakistan pada 2014 silam, senilai 1 miliar dolar AS.
Negara yang terletak di Asia Selatan ini berencana menerbitkan sukuk global untuk membiayai defisit neraca berjalan dan cadangan mata uang asing. Berdasar data State Bank of Pakistan, cadangan mata uang asing telah turun 400 juta dolar AS menjadi 17,7 miliar dolar AS pada September 2016, sedangkan defisit neraca berjalan meningkat menjadi 1,3 miliar dolar AS selama Juli-Agustus 2016.
Jika Pakistan merealisasikan rencana penerbitan sukuk global, maka itu akan menjadi penerbitan surat berharga negara berdenominasi dolar AS ketiga di tahun ini. Pemerintah Pakistan berencana segera bertemu dengan investor global dan diperkirakan akan menerbitkan sukuk pada awal Oktober 2016.

