Ilustrasi oleh: Muhammad Riza Ali

Pangsa Pasar ETF Syariah Masih Minim

[sc name="adsensepostbottom"]

Sudah hampir satu dekade instrumen exchange trade fund (ETF) syariah hadir meramaikan industri keuangan syariah global. Namun, pangsa pasarnya masih di bawah 1 persen dari total pasar ETF global yang sebesar 2,3 triliun dolar AS.

Ilustrasi oleh: Muhammad Riza Ali
Ilustrasi oleh: Muhammad Riza Ali

Salah satu perusahaan yang menjadi pionir mengenalkan ETF syariah sejak tahun 2006 adalah Bizim Menkul Degerler AS, yang berbasis di Istanbul, Turki. Managing Director Bizim Menkul Degerler AS, Resat Karabiyik, mengatakan sejak ETF syariah diperkenalkan di pasar, instrumen ini telah menjadi salah satu instrumen investasi yang diterima secara global baik oleh investor individu maupun lembaga. “Kurangnya instrumen investasi seperti ETF syariah menjadi kerugian bagi investor syariah,” kata Karabiyik, dilansir dari Bloomberg, Rabu (22/10).

Ia menambahkan diantara alokasi kelas aset lainnya seperti saham, fixed income, maupun komoditi, ETF menjadi investasi yang paling layak. “Bagi investor individu, ETF menjadi cara investor untuk berinvestasi dan menciptakan model alokasi aset layaknya profesional,” ujar Karabiyik. Baca: Kenalan Yuk Sama Produk Investasi Syariah: Exchange Trade Fund

Di sisi lain, Chief Executive Officer Falah Capital, Thom Polson, mengatakan kendati Filipina telah meluncurkan indeks saham syariah di tahun ini, masih kurangnya pilihan investasi saham syariah dan sukuk turut menghambat pertumbuhan ETF syariah. “Ada 27 ETF syariah di seluruh dunia dan sekitar 97 persen asetnya diinvestasikan di komoditi logam, sedangkan sisanya di indeks saham syariah,” ungkap Polson.

Baru-baru ini Falah Capital yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat meluncurkan produk ETF syariah bernama Falah Russell-IdealRatings US Large Cap ETF (FIA). Instrumen itu punya kapitalisasi pasar sebesar 2,4 juta dolar AS dan mencakup saham-saham perusahaan Amerika yang telah melalui screening saham sesuai prinsip syariah. Baca: Hadirnya ETF Syariah di Bursa Efek New York

Sementara, di Malaysia terdapat dua ETF syariah dengan nilai pasar sebesar 98,8 juta dolar AS. Menurut Chief Executive Officer Amanah Capital Group, Abas A. Jalil, faktor utama untuk mendorong pertumbuhan ETF syariah di pasar global adalah dengan meningkatkan awareness pasar dan meningkatnya permintaan akan kelas aset alternatif di industri keuangan syariah. “ETF syariah bisa menawarkan keragaman dalam risiko, return dan cakupan pasar buat investor yang ingin mendiversifikasi portofolio investasi,” jelas Jalil.

Indonesia sendiri juga sudah memiliki ETF syariah, yaitu Reksa Dana Syariah Premier ETF JII yang dikeluarkan oleh Indo Premier Investment Management (IPIM). Produk itu menggunakan indeks acuan dari Jakarta Islamic Index (JII), yaitu sebuah indeks saham syariah yang diterbitkan oleh BEI berisikan 30 saham yang memenuhi kriteria syariah dan telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Sayangnya selain Reksa Dana Syariah Premier ETF JII, belum ada lagi ETF syariah di Indonesia.

Berdasar data Bloomberg, pertumbuhan sukuk melampaui ETF. Penerbitan sukuk global di tahun 2014 telah meningkat enam kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Catatannya mencapai 37 miliar dolar AS di tahun ini. Jumlah itu sekitar 2 persen dari aset perbankan syariah global yang sebesar 1,7 triliun dolar AS. Ernst & Young LLP memproyeksikan aset industri perbankan syariah global akan tumbuh dua kali lipat menjadi 3,4 triliun dolar AS pada 2018.