Pangsa sukuk Malaysia turun tujuh persen.
Malaysia dikenal sebagai negara yang memiliki pangsa pasar sukuk global terbesar di industri keuangan syariah. Pada 2015, pangsanya mencapai 48 persen. Namun, pada tahun lalu pangsa sukuk global di Malaysia mulai menurun seiring semakin aktifnya negara-negara lain menerbitkan sukuk.
Penerbitan sukuk di Turki, Pakistan dan Bangladesh ditengarai telah mengambil porsi Malaysia dari pasar sukuk global. RAM Ratings mengindikasikan pangsa pasar sukuk global di Malaysia turun hampir tujuh persen, dari 48 persen pada 2015 menjadi 41,1 persen pada 2016. Total penerbitan sukuk di Malaysia mencapai 29,9 miliar dolar AS.
Sementara, Indonesia mencatat pangsa pasar sebesar 16,3 persen di pasar sukuk global, dengan total penerbitan sebesar 11,9 miliar dolar AS. Ini diikuti oleh Uni Emirat Arab dengan pangsa pasar 10,9 persen, atau jumlah penerbitannya mencapai 7,9 miliar dolar AS.
Dilansir dari Islamic Finance News, Kamis (2/2), Head of Islamic Finance RAM Ratings Ruslena Ramli menuturkan, secara global, penerbitan sukuk di tahun lalu melampaui proyeksi RAM Ratings, yang memperkirakan penerbitan sukuk di 2016 antara 55-65 miliar dolar AS. Analis pun memproyeksikan jumlah penerbitan sukuk akan berada di kisaran yang sama tahun ini.
Sampai Desember 2016, penerbitan sukuk global tercatat sebanyak 72,9 miliar dolar AS. Jumlah tersebut meningkat dibanding 2015 yang sebesar 63,4 miliar dolar AS. Berdasar data RAM Ratings, pada 2016 Turki menerbitkan sukuk sebesar 5 miliar dolar AS, Pakistan 4,8 miliar dolar AS dan Bangladesh 1,1 miliar dolar AS.
Meningkatnya jumlah volume sukuk yang diterbitkan pada tahun lalu menunjukkan semakin matangnya pasar keuangan syariah dan sukuk sebagai diversifikasi instrumen keuangan syariah. Sejumlah negara pun diperkirakan akan kian meramaikan pasar sukuk tahun ini, seperti Kuwait, Arab Saudi, Oman dan Mesir.
[bctt tweet=”Total penerbitan sukuk di Malaysia mencapai USD 29,9 M” username=”my_sharing”]

