Pembangunan Infrastruktur Seiring dengan Pengentasan Kemiskinan

[sc name="adsensepostbottom"]

Melalui pembangunan proyek infrastruktur, maka kualitas masyarakat dapat meningkat.

Vice President and Chief Administration Officer Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) China, Luky Eko Wuryanto menjadi pembicara dalam sesi Industry Hardtalk: Closing the Funding Gap In Infrastructure dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (3/8). WIEF ke-12 berlangsung dari 2-4 Agustus 2016. KEMENKEU - WIEF/Widodo S. Jusuf/16.
Vice President and Chief Administration Officer Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) China, Luky Eko Wuryanto menjadi pembicara dalam sesi Industry Hardtalk: Closing the Funding Gap In Infrastructure dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (3/8). WIEF ke-12 berlangsung dari 2-4 Agustus 2016. KEMENKEU – WIEF/Widodo S. Jusuf/16.

Pembangunan proyek infrastruktur diketahui memerlukan pembiayaan berjumlah besar. Di lain pihak, ada pendapat yang mengemuka bahwa anggaran pembangunan infrastruktur ini bersaing dengan distribusi program untuk pengentasan kemiskinan. Padahal, kedua program tersebut berjalan beriringan.

“Pahami bahwa jangan punya cara pandang kalau pembangunan infrastruktur itu bersaing dengan program pengentasan kemiskinan. Banyak diantara proyek infrastruktur ini terkait dengan kesehatan dan pendidikan, bahkan ada porsi besar untuk membangun infrastruktur di desa atau kelompok masyarakat,” ujar Vice President dan Chief Administration Officer Asian Infrastructure Investment Bank Luky Eko Wuryanto.

Luky menuturkan, melalui pembangunan proyek infrastruktur, maka kualitas masyarakat pun dapat meningkat. “Kualitas hidup harus ditingkatkan dengan membangun infrastruktur untuk menciptakan peluang lebih besar lagi bagi kehidupan dan status ekonomi masyarakat. Ini hal yang perlu dikomunikasikan bersama, terutama oleh pemerintah dan dengan investor,” jelasnya.

Menurut dia, kawasan Asia kini dilihat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu berinvestasi di proyek infrastruktur jelas akan semakin membuat kawasan ini lebih baik. “Sementara, untuk negara-negara Muslim lainnya perlu proyek infrastruktur yang terlaksana lebih cepat,” ujar Luky.

Asian Infrastructure Investment Bank mencatat pada 2014 kebutuhan pembiayaan infrastruktur secara global mencapai 63 triliun dolar AS. Sementara, kebutuhan pembiayaan infrastruktur kawasan Asia diperkirakan sebesar 6,7 triliun dolar AS per tahun.