Pembiayaan Infrastruktur BRISyariah Capai Rp 1 Triliun

[sc name="adsensepostbottom"]

Sejumlah proyek infrastruktur di Jawa dan Sulawesi tengah dibidik.

Pemerintah kini sedang terus menggencarkan proyek infrastruktur. Industri perbankan syariah pun turut berperan serta dalam membiayai sejumlah proyek infrastruktur pemerintah melalui pembiayaan sindikasi bersama beberapa bank nasional lainnya.

Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur cenderung sedang digalakkan. Pihaknya pun turut serta membiayai proyek tersebut, meski hanya di level subkontraktor. Sejumlah proyek infrastruktur juga tengah menjadi bidikan.

“Ada komunikasi dengan induk (BRI), kami mau gabung di pembiayaan tol Malang- Surabaya, sama Bitung di Sulawesi, kemudian ditawari juga tol Batang-Pemalang. Nilai pembiayaan kami masih kecil karena digabung dengan bank besar. BRISyariah mungkin ikut sekitar Rp 100 miliar-Rp 200 miliar,” katanya usai Silaturahmi Bersama Media, Kamis petang (8/6).

Selain itu, lanjutnya, hingga saat ini pihaknya juga tengah menunggu realisasi pembiayaan PLN melalui pembiayaan sindikasi. “Untuk PLN kemarin sebenarnya ada beberapa bank masuk sana, untuk BRISyariah pembiayaannya Rp 750 miliar tapi sampai sekarang belum ada akad, semoga September ini realisasi,” harap Hadi.

Meski BRISyariah mulai menggenjot pembiayaan ke sejumlah proyek besar, portofolio pembiayaan infrastruktur di BRISyariah belum terlalu besar. “Pembiayaan infrastruktur masih relatif baru, masih belum bnyk. Total pembiayaan infrastruktur baru Rp 1 triliun per April 2017,” katanya.

Sampai akhir tahun BRISyariah menargetkan pembiayaan naik 23 persen. Per April 2017, pembiayaan BRISyariah hanya tumbuh 4,98 persen menjadi Rp 18 triliun. Sementara, dana pihak ketiga naik 24,53 persen menjadi Rp 23,49 triliun. Di sisi lain, rasio pembiayaan bermasalah tetap terjaga dibawah lima persen