sukuk
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Nurhaida memberikan keynote speech pada Asia Bond Monitor, Kamis (20/3)./Foto: OJK

Pemerintah Gencar Mendorong Penerbitan Sukuk Proyek

[sc name="adsensepostbottom"]

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) semakin gencar mendorong penerbitan sukuk proyek. Di tahun 2015 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kemenkeu berencana menerbitkan project financing sukuk senilai Rp 6,936 triliun.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPU Kemenkeu, Dahlan Siamat, mengatakan rencana penerbitan project financing sukuk di tahun 2015 tersebut masih akan menunggu rapat APBN 2015 dengan DPR untuk mendapat persetujuan. “Melalui penerbitan project financing sukuk ini berarti sudah ada proyek-proyek infrastruktur yang sudah di year mark, ditandai untuk dibiayai oleh sukuk sejak awal. Dengan project financing sukuk ini jadi sudah ada kepastian, berbeda dengan proyek lain yang mungkin harus sesuai urutan prioritas,” papar Dahlan usai Asia Bond Monitor ADB-OJK di Hotel Borobudur, Kamis (20/3).

sukuk
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Nurhaida memberikan keynote speech pada Asia Bond Monitor, Kamis (20/3)./Foto: OJK

Proyek-proyek yang akan dibiayai dengan project financing sukuk ini adalah milik Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Agama. Proyek-proyek tersebut adalah pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian (double-double track Manggarai-Bekasi, jalan layang kereta api Medan-Kuala Namu, double track Muara Enim-Lahat), sarana prasarana angkutan massal perkotaan (monorail dan tram Surabaya) senilai Rp 2,9 triliun, pembangunan 12 ruas jalan dan beberapa jembatan di beberapa propinsi antara lain bypass Tegal-Brebes, bypass Manado, ringroad Jayapura, Lingkar Raja Ampat, Jayapura-Wamena-Mulia senilai Rp 3,535 triliun, dan relokasi embarkasi/asrama haji di enam kota propinsi yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, Makassar dan Mataram senilai Rp 477 miliar.

Di tahun ini pemerintah pun berencana menerbitkan sukuk global dengan underlying aset proyek pemerintah. Namun Dahlan enggan mengungkapkan lebih detail mengenai waktu penerbitannya.

Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, mengatakan sukuk punya ruang potensi yang besar di Indonesia. Pada 2013 setidaknya ada penerbitan 10 sukuk korporasi dan 16 sukuk negara dengan total nilai Rp 51,4 triliun. Pangsa pasarnya sekitar 18 persen dari total penerbitan efek bersifat utang di Indonesia. “Dari Islamic Outlook yang diterbitkan Kuwait Finance House total penerbitan sukuk di Indonesia sebesar lima persen dari total penerbitan di seluruh dunia,” cetus Nurhaida.

Sejak pertama kali diterbitkan pada 2002 sampai saat ini secara kumulatif telah ada penerbitan 64 sukuk korporasi dengan nilai Rp 11,99 triliun. Dari jumlah tersebut per 3 Maret 2014 masih ada 35 sukuk korporasi yang outstanding dengan total nilai Rp 7 triliun. Dilihat dari pangsa pasarnya jumlah sukuk korporasi sampai sembilan persen dari total efek yang diterbitkan perusahaan dan dari segi nilainya memiliki porsi 33 persen dari total nilai efek yang diterbitkan perusahaan. Sementara sukuk negara juga terus berkembang dengan jumlah  43 sukuk yang total nilainya Rp 159 triliun.