Pemerintah Perlu Jaga Komunikasi Terbuka dengan Investor

[sc name="adsensepostbottom"]

Ekonomi Indonesia saat ini menyumbang 1% kepada perekonomian dunia.

Head of Imtermediary Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo mengatakan, aliran masuk dana asing telah membuat rupiah menguat, serta IHSG dan harga obligasi pemerintah meningkat. Sebaliknya, keluarnya dana asing melemahkan rupiah, menurunkan IHSG dan meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah. Akibatnya, rakyat Indonesia pun khawatir dengan dominasi dana asing terhadap pasar obligasi atau saham, bahkan perekonomian Indonesia.

”Namun demikian, kita harus lebih realistis bahwa dominasi dana asing tidak akan pernah bisa dihilangkan, kecuali jika pemerintah menerapkan sistem ekonomi tertutup. Ekonomi Indonesia saat ini menyumbangkan 1% kepada perekonomian dunia. Dengan hitungan yang sederhana, kekuatan kita yang hanya 1% tidak akan bisa mengalahkan aliran dana asing, yang secara definisi mengontrol 99% perekonomian dunia‎,” tukas Teddy dalam keterangan resminya, Selasa (6/12).

Bahkan, lanjut Teddy, ekonomi dunia yang terbesar, yakni Amerika dan China, masing-masing hanya menyumbang kurang dari 30% kepada ‎perekonomian dunia. ”Pada 2015,  kita  ingat  bagaimana bank sentral Amerika, Federal Reserve, direpotkan oleh aliran dana asing yang membuat dollar menguat dengan cepat, yang pada gilirannya membatasi pilihan kebijakan-kebijakan moneter yang diterapkan,” ujarnya.

Pada tahun yang sama China mengalami keluarnya dana asing yang mengganggu mata uang dan perekonomiannya. Kesimpulannya, suatu negara secara teoritis akan didominasi oleh dana asing kecuali jika negara tersebut menyumbang lebih dari 50% kepada perekonomian global.

Ia menambahkan. mengingat pentingnya aliran dana asing, pemerintah Indonesia harus memastikan komunikasi dengan investor asing dilakukan secara lancar dan bertanggung jawab. Pemerintah harus secara jelas menjelaskan bagaimana suatu kebijakan yang diambil bertujuan untuk memberikan hasil dan manfaat jangka panjang yang terbaik.

”Selama kita memiliki integritas dan kehendak yang benar, menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan untuk menghindari kesalahpengertian dan meningkatkan kepercayaan investor merupakan hal yang terpenting untuk dilakukan,” pungkas Teddy.