Berjuang lewat kekuasaaan tidaklah boleh mengabaikan sunnah Rasulullah, yakni seorang pemimpin Muslim itu harus sholeh dan muttaqin.

Mantan Ketua Bidang Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Ridwan mengatakan, Rasulullah Saw dalam membangun peradaban Islam tidak hanya mengajarkan melalui ibadah ritual, tetapi ibadah non ritual. Seperti dalam bidang ekonomi dan politik bahkan perang itu juga dikerjakan Nabi.
“Kalaulah dengan ibadah ritual sudah cukup untuk menjadikan Islam itu tinggi, maka menurut saya Nabi Muhammad tidak perlu mendirikan negara Madinah. Tetapi kenyataannya tidak demikian, karena Rasulullah itu meninggikan Islam juga lewat kekuasaan,” kata Cholil dalam sambutannya pada Halaqoh Sosialisasi Fatwa MUI Tentang Kewajiban Memilih Pemimpin Muslim di Graha Pertamina Residence, Jakarta, Minggu (8/5).
Cholil menegaskan, ada sunnah Nabi yang selama ini kita abaikan, yaitu berjuang lewat kekuasaan. Rasul tidak hanya menjadi imam shalat, tapi beliau juga adalah imam daulah, kepala negara. Beliau itu kepala pemerintahan, petinggi negara, panglima perang.
Ketua Pengajian Politik Islam (PPI) ini menyatakan siap menjadi salah satu salah satu anggota Majelis Tinggi Ulama untuk mewujudkan Gubernur Muslim di Jakarta. “Inilah yang sesuai hadits Nabi, bahwa ulama adalah pewaris para Nabi. Yang diwarisi adalah tugas dan tanggung jawab para Nabi soal kepemimpinan,” tegas Cholil. .
Kembali Cholil menegaskan, bahwa proses proses politik yang benar, yaitu melalui syuro para ulama dalam hal kepemimpinan. Menurutnya, umat Muslim dan para ulama harus berjuang mewujudkan gubernur Muslim yang sholeh dan muttaqin. “Kita jangan berkecil hati, kita hanya dituntut untuk berjuang, hasilnya serahkan kepada Allah SWT,” pungkasnya.

