Penggrebekan Pabrik Sabu Cair Terbesar Di Indonesia

[sc name="adsensepostbottom"]

Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek diskotek MG Internasional Club (MGIC) di Jalan Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (17/12/2017) pukul 04.00 WIB.

Setidaknya 120 orang terindikasi positif sabu-sabu diamankan dalam penggerebekan ini. Razia diskotek MG yang berlokasi di Jalan Tubagus Angke, Jakarta barat ini sekaligus menguak modus peredaran sabu-sabu cair yang dikemas ke botol air mineral. Sebuah laboratorium yang dilengkapi dengan prekursor untuk membuat narkotik didapati di diskotek ini.

Sabu cair yang mengandung zat psikotropik metamphetamine ini dikemas dalam botol air mineral dan dihargai Rp 400 per botol.

Selain berfungsi sebagai diskotek, tempat itu juga difungsikan sebagai pabrik pengolahan sabu cair (liquid). Sabu itu dicampurkan ke dalam minuman keras (miras) dan disediakan kepada pengunjung.

Setelah melakukan penyelidikan selama satu bulan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan bukti bahwa diskotek MG menjadi pusat peredaran narkoba jenis sabu atau metamphetamine.

Tidak hanya menjadi tempat peredaran, menurut Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari diskotek ini juga memproduksi sabu cair mereka sendiri. Diskotek ini diduga sudah memproduksi sabu cair selama dua tahun terakhir.

“Ini diskotek tetapi difungsikan juga jadi pabrik narkotika. Diskotek ini menyediakan narkotika sabu dan ekstasi dalam versi cair. Makanya, diskotek ini dapat menyediakan miras campur narkotika,” ucap Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari, di lokasi, kemarin.

“Dari informasi yang kita terima bahwa narkoba yang digunakan diproduksi sendiri di tempat ini. Oleh karena itu kita lakukan operasi, melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pengunjung dan juga pegawai,” ujar Arman.

Dalam razia yang digelar Minggu (17/12/2017) dini hari, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah seluruh ruang di gedung berlantai empat tersebut dan mendapati laboratorium pembuatan narkoba jenis ekstasi dan sabu-sabu di lantai 2 dan 4 berikut prekursor (zat kimia bahan pembuat pil ekstasi dan sabu-sabu)

Arman menyebut pabrik narkoba ini tergolong kategori laboratorium narkotika terbesar.

“Tempat hiburan malam tersebut produksi narkotika dan diedarkan ke pengunjungnya. Di malam hari produksi. Ini produksi narkoba terbesar. Bentuk narkobanya cairan,” ujar Arman.

Tampak juga, Kepala BNN Budi Waseso datang melakukan pemeriksaan di setiap lantai dan sudut ruangan di diskotek berlantai empat tersebut.