Peta Baru Ekonomi Digital (2)

[sc name="adsensepostbottom"]

Transformasi ekonomi digital yang membawa Bumi menjadi planet digital tengah berjalan, namun dengan kecepatan yang berbeda di tiap kawasan.

ekonomidigitalSekelompok peneliti di Fletcher School, Tufts University, Medford, Massachusetss, Amerika Serikat menyusun Digital Evolution Index (DEI) atau Indeks Evolusi Digital. Penelitian yang didukung dananya oleh Mastercard dan DataCash ini mencoba memetakan ulang potensi bisnis digital di seluruh dunia.

Empat Zona Pertumbuhan
Dari Harvard Business Review, penyusunan indeks diambil penelitian ini dilakukan terhadap 50 negara dengan mengambil data 2008-2013. Penelitian menghasilkan peta ekonomi digital yang tersusun atas empat zona utama: Stand Out, Stall Out, Break Out, dan Watch Out.

Stand Out adalah negara-negara dengan pembangunan ekonomi digital tinggi selama periode penelitian, sebelumnya, dan diproyeksikan akan tetap tinggi di masa depan.

Stall Out adalah zona yang berisi negara-negara dengan pembangunan ekonomi digital yang tinggi di masa lalu tetapi mulai kehilangan momentumnya saat ini. Bahkan, berisiko mengalami kemunduran.

Break Out adalah kelompok negara yang memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi digital yang kuat. Meskipun nilai mereka secara keseluruhan masih rendah, mereka terus bergerak ke atas dan siap untuk menjadi masuk ke zona Stand Out di masa depan. Break Out adalah negara-negara seperti India, Cina, Brasil, Vietnam, dan Filipina yang terus meningkatkan kesiapan digital.

Watch Out adalah kelompok negara yang memiliki peluang signifikan sekaligus menantang. Rata-rata negara di kelompok ini memiliki skor rendah dalam hal pengembangan ekonomi digitalnya. Kelompok negara ini , seperti Indonesia, Rusia, Nigeria, Mesir, dan Kenya terhambat terutama di ketidakpastian kelembagaan dan komitmen yang rendah untuk reformasi. Namun begitu, mereka memiliki kualitas yang luar biasa, terutama demografi, yang membuat mereka menarik untuk bisnis dan investor. Tapi, untuk berinovasi, diperlulukan lebih banyak energi untuk mengatasi kendala kelembagaan dan infrastruktur.

Sebagian besar negara-negara di Eropa Barat, Utara, Australia, dan Jepang masuk ke zona Stall Out. Seperti Belanda sebagaimana disebutkan di artikel sebelumnya. Satu-satunya cara agar mereka dapat lepas dari kemandegan ini adalah mengikuti apa yang dilakukan negara-negara Stand Out. Yaitu, melipatgandakan inovasi dan terus mencari pasar di luar batas wilayahnya.[su_pullquote align=”right”]”Miliaran konsumen digital akan mulai membuat keputusan digital mereka pada perangkat mobile.”[/su_pullquote]

Masa Depan di Mobile
Masa depan ekonomi digital terletak di perangkat bergerak (mobile) menurut penelitian ini. Miliaran konsumen digital akan mulai membuat keputusan digital mereka pada perangkat mobile. Kondisi ini sangat berbeda dari demam digital di era 90 yang membantu membangun banyak fondasi industri e-commerce saat ini.

Ekonomi digital akan terus melintas batas, contohnya Rocket Internet dari Jerman. Meski Eropa melambat pertumbuhan digitalnya, perusahaan itu terus tumbuh cepat hingga ke pasar di dunia berkembang. Raksasa dari dunia berkembang seperti Alibaba, akan mencari pasar di tempat lain. Pemain tua seperti Amazon dan Google akan pun akan terys mencari pertumbuhan di pasar baru dan produk baru.

Negara berkembang akan terus berkembang secara berbeda, seperti juga konsumen digital mereka. Mereka harus berinovasi di tengah keterbatasan kelembagaan dan infrastruktur.