Petisi Aksi Bela Palestina

[sc name="adsensepostbottom"]

Dihadiri jutaan manusia dan banyak tokoh Nasional, aksi ini hasilkan petisi.

Petisi Aksi Bela Palestina di Indonesia, Ahad (17/12). Petisi itu menggugat pengakuan sepihak Persiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerussalem adalah Ibukota Israel. Petisi dibacakan oleh Anwar Abbas, Sekjen MUI Pusat. Petisi atas nama seluruh ormas atau organisasi keagamaan di Indonesia menyatakan:

  1. Keputusan presiden Amerika serikat Donald Trump, melanggar hak asasi manusia dan merusak usaha perdamaian antara Palestina dan Israel yang selama ini diusung dunia.
  2. Apabila Amerika tidak segera mencabut pernyataan itu, maka Amerika tidak pantas untuk menjadi delegasi perdamaian dunia.
  3. Mendesak Amerika untuk mengakui kemerdekaan Palestina dengan menjadikan Jerusalem sebagai ibukota Palestina dan mencabut kedutaan Amerika untuk Israel di Jerusalem.
  4. Mendesak negara -negara lain untuk memutuskan hubungan diplomatik terhadap Amerika dan Israel.
  5. Mendukung hasil KTT OKI yakni mendorong perwujudan hak-hak kemerdekaan rakyat Palestina.
  6. Apabila dengan semua itu Amerika belum juga bergeming, maka umat Indonesia mendesak PBB untuk menggelar sidang istimewa dengan memberikan sanksi.
  7. Mendesak DPR untuk mengkaji ulang kerjasama usaha-usaha Amerika di Indonesia.
  8. Menyeru umat untuk memboikot produk Amerika dan zionis Israel di Indonesia. Dengan mengutamakan produk bangsa.
  9. Meminta melalui KTT OKI untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
  10. Menyerukan umat Islam untuk memberikan doa/qunut nazilah untuk Palestina. Semua itu bertujuan menjadikan Palestina negeri yang berdaulat dan makmur.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin yang hadir dalam Aksi Bela Palestina menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk pembelaan terhadap Palestina yang saat ini masih ditindas dan dianiaya.

“Hari ini kita betul-betul merasa tersakiti dengan pernyataan Trump yang mengatakan Jerusalem sebagai ibukota Israel.” ungkapnya.

Kiyai Kharismatik yang juga Ra’is Aam Nahdhatul Ulama ini mengajak seluruh umat Islam satu suara menuntut agar Trump mencabut keputusannya.

Beliau menyebut Donald Trump tuli dan bisu karena desakan dari umat Islam di seluruh dunia tidak diindahkan.

“Sampai hari ini Donald Trump masih belum bergeming. Apa dia tidak mendengar? Atau sudah tidak bisa mendengar? “Shummun bukmun umyun?”, kata beliau.

[bctt tweet=”MUI ajak umat Islam boikot produk Amerika dan Israel” username=”my_sharing”]

Kiyai Ma’ruf menegaskan jika Trump tidak mencabut pernyataannya maka beliau mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk melakukan boikot terhadap Amerika.