Pilih Gubernur Muslim itu Wajib!

[sc name="adsensepostbottom"]

Memperjuangkan gubernur Muslim Jakarta, bukanlah sara atau sektari. Ini sesuai ajaran Islam bahwa memilih pemimpin Muslim itu wajib.

Suasana silaturahmi Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat (11/3).
Suasana silaturahmi Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat (11/3).

Dewan Syuro Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) Habib Abdullah al Hadad menghimbau umat Islam, khususnya warga Jakarta untuk tetap berteguh terhadap ajaran Allah SWT, yakni mengikuti keseluruhan aturan Islam, termasuk soal kepemimpinan.

Habib Abdullah mengatakan, di daerah manirotas Muslim, seperti Manado, Bali, dan Papua itu pemimpinnya beragama sesuai mayoritas di sana. Dan, para pemuka agama seperti pendeta di gereja juga mendengungkan pemimpin dari kalangan mereka.

“Itu hak mereka, umat Islam tidak pernah protes selama ini. Begitu juga dengan Jakarta yang mayoritas umat Muslim. Sehingga wajar jika para ulama dan umat Islam menginginkan pemimpinnya juga Muslim. Ini sebuah kewajiban dalam agama kita,” kata Habib Abdullah, di  Jakarta, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, kata dia, para ulama harus terus menyerukan kepada umat Islam bahwa memilih pemimpin Muslim itu wajib. Karena memang perintahnya seperti itu. Terkait, ada pihak lain yang menganggap ini sara bahkan sektari. Habib Abdulah menegaskan,   itu urusan mereka, tidak perlu hiraukan pendapatnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, bahwa pemimpin Muslim juga sebetulnya untuk kepentingan semua, menghormati semua agama tidak mengganggu ajaran agama lain. ”Tidak seperti Ahok yang kebijakannya merugikan umat Islam, mendukung pelegalan miras dan prostitusi,” tukasnya.

Menurutnya, upaya menghadirkan gubernur Muslim yang taat, jujur, amanah dan memiliki kemampuan untuk memimpin harus terus diperjuangkan oleh warga Jakarta yang mayoritas Muslim.