Protes tentang Suriah di Indonesia. Foto: Republika

Konflik Di Suriah Akibat Campur Tangan Pihak Asing

Tokoh ulama Islam internasional Prof Dr. Taufik Ramadhan al-Buthi berbicara tentang konflik di negaranya, Suriah. Seperti apakah yang terjadi di Suriah menurut pendapat beliau?

Dalam Seminar Internasional bertajuk “Peran Ulama dalam Rekonsiliasi Krisis Politik dan Ideologi di Timur Tengah yang diselenggarakan oleh Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam – Universitas Indonesia (PSKTTI – UI) kemarin (10/3/2016), tokoh ulama dunia – Prof. Dr. Taufiq Ramadhan al-Buthi menyampaikan keprihatinannya terhadap apa yang terjadi di negaranya, Suriah.

Menurut Prof. al-Buthi, gejolak yang terjadi di Suriah adalah bukan karena konflik atau pertentangan di antara bangsa Suriah sendiri, melainkan adalah campur tangan dari pihak luar.

Konflik di Suriah adalah berasal dari konspirasi pihak asing Click To Tweet

“Konflik sektarian tidak datang dari dalam negeri sendiri, tetapi dari luar negeri. Konflik yang terjadi di Suriah adalah berasal dari konspirasi pihak asing,” tegas Prof. al-Buthi.

Karena itu, Prof. al-Buthi sangat menyesalkan terhadap gejolak yang terjadi di negara Suriah saat ini.

“Seharusnya di Suriah tidak ada kelompok yang memunculkan pertikaian di berbagai wilayah. Perbedaan pendapat seharusnya bisa diselesaikan melalui dialog yang beradab dan juga damai,” demikian tegas Prof. al-Buthi.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Prof al-Buthi, bahwa pihaknya sama sekali tidak mendukung salah satu rezim di negaranya, dan juga tidak menyetujui terjadinya perang di Suriah seperti yang terjadi saat ini.

“Saya sama sekali tidak mendukung rezim atau pun perang. Saya hanya mendukung keselamatan bangsa dan negeri saya. Saya tidak mau ada pertumpahan darah. Sejak sebelum perang, kami di hadapan Bashar Assad selalu menasehatinya jika terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Pemerintahan kami,” papar Prof. al-Buthi.

Menurut Prof al-Buthi, semua warga masyarakat Suriah sebenarnya tidak ada yang menginginkan perang.

“Semua bangsa kami menginginkan bahtera keselamatan, dan ingin perang ini dihentikan,” demikian tegas Prof. Dr. Taufiq Ramadhan al-Buthi.