Penerbitan sukuk di tahun ini diperkirakan lebih rendah dari tahun lalu.
RAM Ratings memperkirakan penerbitan sukuk global pada 2017 akan lebih rendah dari tahun lalu. Lembaga rating asal Malaysia tersebut memproyeksikan penerbitan sukuk global akan berada diantara 60 miliar-70 miliar dolar AS. Tahun lalu penerbitan sukuk global mencapai 72,9 miliar dolar AS.
Dalam laporan terbarunya, Sukuk Outlook: Growth anchored by core sukuk markets, RAM Ratings menyatakan bahwa protek infrastruktur masih akan menjadi kunci katalis pertumbuhan bagi pasar sukuk global. “Pertumbuhan sukuk global akan didukung oleh Malaysia, Indonesia dan negara kawasan Teluk. Sukuk pun akan menjadi komponen utama di pasar modal domestik mereka,” demikian pernyataan RAM Ratings, dilansir dari The Star, Rabu (8/3).
Malaysia, Indonesia dan negara kawasan Teluk mencatat pangsa pasar sukuk global antara 80-90 persen. Malaysia menjadi penerbit sukuk terbesar, dengan pangsa pasar sebesar 33,3 persen pada Februari 2017. Penerbitan sukuk berdenominasi ringgit pun akan mencapai 22,2 miliar-26,7 miliar dolar AS, yang dimotori oleh sektor swasta.
Kendati penerbitan sukuk di pasar tradisional sukuk menyediakan basis yang stabil bagi pasar sukuk global, pertumbuhan pasar sukuk perlu didorong di negara lainnya. Sampai Maret 2016, outstanding pasar obligasi global telah mencapai 102,3 triliun dolar AS. Dengan demikian, pangsa outstanding sukuk global masih kurang dari satu persen.
“Diterimanya keuangan syariah sebagai alternatif pendanaan yang layak sejalan dengan daya saing yang dipunyai sukuk di pasar keuangan arus utama,” ujar RAM Ratings. Di akhir 2016, aset keuangan syariah global tercatat mencapai 2 triliun dolar AS.

