Aset perbankan syariah di enam pasar utama, yaitu Qatar, Indonesia, Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Turki diproyeksikan akan mencapai 1,8 triliun, sementara laba bank syariah akan global akan meningkat tiga lipat pada 2019. Hal tersebut terungkap dalam laporan Ernst and Young World Islamic Banking Competitiveness Report 2014-15.
Sekitar 95 persen pangsa pasar aset bank syariah global berada di sembilan negara, di mana lima negara diantaranya adalah anggota Dewan Kerjasama Teluk. Pangsa pasar bank syariah di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Malaysia sekarang berada di antara 20 persen dan 49 persen.
Mena (Middle East and North Africa) Financial Services Leader Ernst & Young, Gordon Bennie, mengatakan enam pasar perbankan syariah yang sedang tumbuh pesat, yaitu Qatar, Indonesia, Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Turki mencatat pangsa pasar sebesar 80 persen dengan aset mencapai 625 miliar pada 2013.
“Aset perbankan syariah di enam negara itu diperkirakan akan tumbuh rata-rata 19 persen dalam lima tahun ke depan, sehingga akan mencapai aset 1,8 triliun dolar AS pada 2019,” kata Bennie, dikutip dari gulf times, Rabu (10/12). Baca: Indonesia Akan Miliki Bank Syariah Global, 2015
Industri perbankan syariah saat ini memang mulai menjadi mainstream di beberapa negara. Menurut Global Islamic Finance Leader Ernst & Young, Ashar Nazim, hal itu pun telah membuka peluang baru, sekaligus tantangan dan permintaan dalam pertumbuhan industri. “Nasabah kini punya pengalaman berbeda di bank syariah, namun di masa mendatang bank syariah yang menggunakan teknologi digital akan lebih unggul,” ujar Nazim.
Ia mengungkapkan perbankan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan kesulitan menarik nasabah mainstream dan terbiasa dengan bank konvensional yang telah menggunakan teknologi digital. ”Dengan meningkatkan skala pasar, adopsi teknologi, dan memberikan solusi kepada nasabah, industri bank syariah diperkirakan bisa mengurangi kesenjangan laba yang diperoleh dengan bank konvensional,” imbuh Nazim. Trade finance, solusi pembayaran via mobile, dan pengelolaan biaya menjadi faktor penentu tingkat laba.
Berdasar analisis terhadap sentimen lebih dari 2,2 juta nasabah di Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Malaysia, Indonesia, Turki, Qatar dan Oman mengenai pengalaman mereka ber-bank syariah di postingan media sosial, Ernst and Young mengungkapkan kepuasan nasabah terhadap bank syariah hanya sedang-sedang saja. Baca: OJK Sempurnakan Dua Aturan Tentang Bank Syariah