Wakaf dapat menjadi salah satu instrumen kunci bagi pengembangan ekonomi negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dalam hal ini sektor swasta juga berperan penting dalam mengembangkan sektor wakaf.
Wakil Menteri Keuangan RI, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, mengatakan keuangan Islam melalui wakaf bisa memainkan peran penting. Sejumlah negara kini masih menghadapi tantangan kemiskinan pada urusan domestiknya. Wakaf pun bisa menjadi salah satu alat yang berperan penting dalam pengentasan kemiskinan. Pengembangan wakaf di Indonesia sendiri telah mulai didukung oleh sektor swasta dalam mengoptimalkan aset wakaf tanah air, namun masih banyak potensi yang belum tergarap.
“Oleh karena itu, private partnership untuk wakaf juga menjadi hal yang wajib. Pemerintah tidak bisa sendirian jadi perlu kolaborasi lebih kuat antara pemerintah dan swasta,” kata Bambang dalam World Islamic Economic Forum-Islamic Development Bank Awqaf Roundtable, Kamis (5/6).
Bambang mengakui pemahaman masyarakat Indonesia terhadap wakaf masih terbatas pada properti. Padahal wakaf dinilai memiliki potensi lebih besar dari sekedar peruntukan sebagai masjid atau pemakaman. Mengutip dari akademisi muslim Mohzer Kahf, Bambang mengutarakan philantrophic waqf dapat dipergunakan lebih luas untuk kaum miskin, perpustakaan, riset, pendidikan kesehatan hingga menyediakan pinjaman bagi usaha mikro kecil dan menengah. “Melihat dari wakaf filantropis ini sangat besar potensinya. Wakaf bisa memberdayakan masyarakat dengan menyediakan dukungan dana,” ujar Bambang.
- Tahun Ajaran Baru, Baitulmaal Muamalat Gembirakan Anak Yatim dan Dhuafa
- BSI Maslahat Rayakan Muharram Ceria Bersama Ribuan Anak Yatim Se-Indonesia
- Menggerakkan Ekonomi Masyarakat, Bank Muamalat Gelar Program Berbagi
- Bank Raya Serahkan CSR kepada Cluster Unggulan Jatiraras Sawarga Cibinong, Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital via Raya App
Pemerintah sendiri, lanjutnya, saat ini masih terus melakukan dukungan terhadap stabilitas keuangan syariah termasuk menyediakan level of playing field yang setara antara lembaga konvensional dengan syariah. “Indonesia adalah negara dengan mayoritas populasi muslim dan saya yakin memiliki potensi besar untuk mendukung pembiayaan bersama dengan Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Malaysia dan Turki,” kata Bambang.