Aneka kisah dilombakan dalam iB Blogger Competition 2015. Hampir seluruhnya menarik dan inspiratif. Apa saja?
Ada satu kisah menarik tentang seorang ibu yang rajin menabung untuk haji sejak muda. Artikel berjudul “Berhaji dengan Modal Satu Juta” tampak menantang untuk dibaca. Siapa tak ingin berhaji dengan modal hanya satu juta?
Maka, Nurul Rahma, penulis artikel itu berkisah, ya modal awalnya satu juta, namun secara berkala ditambah terus. Nurul memiliki niat yang kuat untuk berangkat haji, dan oleh karenanya komitmen dengan tabungan hajinya. “Bermula dari 1 juta… lalu 300 ribu per bulan… terus merangkak… terus bertumbuh…. Hingga 19 November 2007, saldo saya mencapai angka 24.204.427 rupiah… ALLAHU AKBAR! Kini waktunya saya daftar haji. Sudah saatnya nama saya terpampang nyata di daftar calon jamaah haji”, kata Nurul dalam artikelnya.
Menarik, ia menyinggung rekan-rekannya yang lebih suka belanja daripada menabung untuk naik haji.
Kisah inspiratif lainnya datang dari Bahtiar H. Suhesta. Penggiat ekonomi Islam di Surabaya ini mendaftarkan dua artikel. Satu memenangi lomba ini, yang satu, tidak. Namun, artikelnya yang tidak menang itu sempat masuk 15 besar artikel pilihan Dewan Juri.
Bahtiar menulis di artikelnya Berkah Menggunakan KPR Syariah, “Rumah adalah tempat tinggal. Tempat anak-anak kita tumbuh, berkembang, dan belajar tentang cinta dan kebaikan. Alangkah naifnya jika itu dilakukan di sebuah tempat yang dibangun dari sesuatu yang kotor, tak jelas, dan mengkhawatirkan kebersihannya”.
Dari paragraf menggugah itu, ia lalu menyimpulkan, “Saya percaya, keberkahan itu hanya didapat dari kesucian, sebagaimana ilmu hanya dapat diterima oleh hati yang bersih”.
Namun, kami lebih tertarik dengan artikelnya yang satu lagi, yang tentang khotbah jumat dan memenangi lomba ini. Karena, topik KPR sudah terlalu banyak diangkat. Dan pula, narasinya hampir mirip dengan pemenang pertama iB Blogger Competition Periode I, yang juga tentang KPR Syariah.
Inspirasi tidak melulu datang dari nasabah. Juga dari orang bank syariah itu sendiri. Atau setidaknya mantan, seperti yang dikisahkan Mohammad Abdul Arif dalam artikel, “Saya dan Bank Syariah”, ”Hingga sejak tahun 2013 saya bekerja pada salah satu Bank Syariah besar di negara kita ini. Tentu saja ini bukan akhir dari perjalan saya, bahkan perjuangan saya baru dimulai menjadi salah satu praktisi di perbankan syariah bagi saya sebuah amanah yang besar untuk memberi pemahaman yang benar terutama untuk saya sendiri dan juga untuk masyarakat luas mengenai prinsip syariah dan keunggulan-keunggulan yang ada pada bank syariah”.
Artikel satu ini mengangkat kisah tentang bagaimana layanan mobile banking oleh salah satu bank syariah telah membantunya untuk berbank. Sekaligus menilai, mobile banking dapat digunakan sebagai cara ampuh menyosialisasikan produk bank syariah. Leyla Hana, anggota komunitas Emak—Emak Blogger bahkan memuji salah satu bank melalui artikelnya.
Harusnya Begini ya Begitu
Perhatian besar terhadap keuangan syariah terlihat jelas pada iB Blogger kali ini. Hampir semua artikel, menyarankan sebaiknya begini sebaiknya begitu. Artinya, para peserta cukup konstruktif. Meskipun, tidak semuanya tepat dengan topik yang diwajibkan untuk dipilih. Misalnya, ada satu artikel bagus yang mewakili harusnya begini harusnya begitu itu. Hanya sayangnya, salah topik. Daripada membahas keuangan syariah malah mengulas mengenai koperasi syariah atau Baitul Maal waaTamwil.
Mungkin juga, kurang dipahami dan panitia juga tidak menjelaskan bahwa jika terkait Otoritas Jasa Keuangan, ranah keuangan syariah adalah perbankan, pasar modal, dan non bank. Tapi bukan koperasi syariah atau BMT, karena itu ranahnya Kementerian Koperasi dan UKM. Keuangan mikro yang diurus oleh OJK sampai ke Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Sayang sekali, tidak ada yang menulis tentang BPRS.
Nah, salah satu artikel yang sangat disayangkan salah ambil topik itu adalah yang ditulis oleh Gerhana Ika Saraswati, mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah Harus Lebih Lincah dari “Lintah Darat”. Padahal, analoginya tentang koperasi di negeri Belanda dalam artikel ini, cukup memberi inspirasi.
iB Blogger Competition adalah salah satu kegiatan dalam rangka kampanye nasional Aku Cinta Keuangan Syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). MySharing kebetulan menjadi pengelola lomba ini. Banyak konten di lomba ini yang sebenarnya dapat dijadikan insight oleh industri. Bagaimana bisa? Baca ulasan lengkap tentang iB Blogger Competition 2015 di sini.


