Pasar sukuk semakin menggelora di kawasan Afrika.

Di tahun berikutnya, giliran Afrika Selatan dan Senegal yang membuat debut penerbitan sukuk negara. Sebagaimana dikutip dari Islamic Finance: Development in Non Traditional Markets yang disusun oleh Malaysia International Islamic Financial Centre, Selasa (19/1), pada 2014 Afrika Selatan menerbitkan sukuk sebesar 500 juta dolar AS, sedangkan Senegal sebanyak 168 juta dolar AS. Baca: Minimnya Regulasi Jadi Hambatan Keuangan Syariah Afrika
Pantai Gading pun menjadi negara di Afrika yang paling anyar menerbitkan sukuk negara pada November 2015. Negara itu mengeluarkan sukuk bertenor lima tahun senilai 150 miliar CFA dengan imbal hasil 5,75 persen. Di sisi lain, Niger juga telah memiliki program sukuk sebesar 150 miliar AS yang akan dilaksanakan pada 2015-2020. Niger memperoleh bantuan dari anak usaha Islamic Development Bank (IDB), yaitu Islamic Corporation for the Development of the Private Sector untuk mengembangkan sukuk guna pembiayaan proyek.
Selain itu, IDB juga akan turut membantu Senegal untuk kembali menerbitkan sukuk. Dana dari sukuk itu akan dipakai untuk membiayai proyek infrastruktur strategis, seperti kereta api regional yang menghubungkan Dakar dengan bandara internasional Balise Daigne.
Sementara, sebagai upaya untuk lebih memfasilitasi penerbitan sukuk di Afrika Selatan, kementerian keuangan setempat telah mengajukan perpanjangan reformasi pajak untuk memfasilitasi penerbitan sukuk korporasi. Aturan tersebut diharapkan mulai berlaku pada awal 2016.

