Rumah Zakat Bantu Sri Supatmi Kembangkan Usaha

[sc name="adsensepostbottom"]

Berkat binaan Rumah Zakat, kini  pendapatan Sri Supatmi  mencapai Rp 150 ribu perharinya.

Penerima manfaat bantuan ekonomi Desa Berdaya Rumah Zakat Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Bara, yaitu Sri Supatmi kini sudah bisa mengembangkan usaha menjahit yang ia jalankan. Pada mulanya, Sri membuka usaha jahit di pinggir jalan sekitar pasar. Setelah mendapatkan bantuan modal usaha, Sri mulai memberanikan diri untuk pindah dan mengontrak salah satu rumah yang kemudian dijadikan tempat usaha. Ruangan kecil berukuran 2×3 meter itu kini menjadi ruangan kerja Sri.

”Alhamdulillah, 5 tahun lalu mulai mendapatkan bantuan sarana usaha berupa mesin obras. Sejak saat itu, saya mulai mengumpulkan uang dan akhirnya bisa pindah ke rumah kontrakan ini. Selain itu, penghasilan saya pun menjadi semakin banyak karena memiliki peluang yang lebih besar di sini,” ujar Sri dalam rilisnya yang diterima MySharing, Kamis (13/7).

Jika sebelumnya Sri hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp70 ribu perhari, saat ini paling kecil Sri mendapatkan keuntungan Rp 150 ribu. Tidak jarang, Sri juga mendapatkan pesanan pembuatan seragam dari instansi dan lembaga di wilayah tersebut. ”Kalau dulu karena tidak ada fasilitas saya hanya buka jasa service, tapi sekarang sudah buka jasa jahitan. Ditambah kalau di pasar itu saingannya banyak, jadi kalau kita tidak jemput bola ya tidak akan dapat uang,” tutur Sri. Setelah ditinggal oleh suami, tidak membuat Sri patah semangat. Bahkan Sri bermimpi untuk terus membesarkan usahanya itu. “Inginnya suatu saat saya bisa punya konveksi,” katanya optimis.

Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat Kasepuhan, Yusuf mengatakan, selain pemberdayaan lingkungan, desa berdaya ini juga membutuhkan pemberdayaan dalam bidang ekonomi. Yusuf pun menginisiasi program bantuan ekonomi untuk warga Kasepuhan. Melalui bantuan ekonomi ini diharapkan warga dapat membangun wirausaha dan mengembangkan usahanya tersebut.

Usaha yang dikembangkan masyarakat beragam, mulai dari produksi susu murni, minuman instan, kuliner, menjahit, dan lainnya. Bagi Yusuf meningkatan ekonomi warga tidaklah mudah, banyak hal yang harus dihadapi terutama ketika berhadapan langsung dengan masyarakat. “Memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi itu gampang-gampang susah,” ujar Yusuf.

Hal ini menurutnya, dikarenakan setiap masyarakat memiliki kemauan dan semangat yang berbeda-beda dalam mengembangkan usahanya. Meskipun begitu, kata dia, pemberdayaan ekonomi di Kasepuhan cukup berhasil. Pasalnya, hingga saat ini ada 35 penerima manfaat dalam pemberdayaan ekonomi Rumah Zakat. Meski semuanya belum mengalami pengembangan usaha secara signifikan, tetapi hampir setiap anggota binaan telah mengalami peningkatan pendapatan. Bahkan dari 35 orang tersebut, 17 diantaranya sudah termasuk dalam kategori mandiri.

“Target awal dari pemberdayaan ekonomi ini adalah meningkatkan pendapatan warga di wilayah Kasepuhan. Pencapaian target itu tentu saja dari kemauan dan semangat yang dimiliki oleh masing-masing orang untuk mengembangkan usahanya, seperti Sri itu,” pungkas Yusuf.