Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) memiliki peran dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Pada 2015, Rumah Zakat (RZ) menyalurkan dana zakat, infak dan sedekah kepada 215.885 penerima manfaat, melalui serangkaian program pemberdayaan yang dilakukan RZ di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan yang didanai oleh ZIS. Untuk tahun ini, RZ pun menargetkan untuk membantu 500 ribu penerima manfaat yang tersebar di 723 kelurahan dari Aceh hingga Papua.
“Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia sekitar 28,6 juta jiwa atau setara dengan 11,66 persen dari populasi di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi kami untuk memberikan kontribusi dalam penurunan kemiskinan melalui pengelolaan dana ZIS,” papar CEO RZ Nur Efendi, dalam siaran pers yang diterima MySharing, Jumat (10/6).
Rumpun program RZ yang utama adalah di bidang pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi. Seluruh program ini menjadi instrumen untuk memastikan zakat bisa memberikan dampak pengentasan kemiskinan yang maksimal. Realisasi program pendidikan diantaranya melalui pendirian Sekolah Juara, yakni sekolah gratis dan berkualitas, serta beasiswa pendidikan untuk anak asuh dari jenjang pendidikan SD hingga SMA. “Target RZ adalah untuk bisa memberdayakan 20 ribu anak asuh sepanjang 2016. Ini setara dengan kontribusi senilai 0,05 persen Angka Partisipasi Sekolah dari total 40,5 juta siswa SD hingga SMA di Indonesia,” ujar Efendi.
Di bidang kesehatan RZ mendirikan unit layanan Rumah Bersalin Gratis untuk berkontribusi terhadap jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga medis. “RZ menargetkan 2.880 layanan persalinan terealisasi di tahun 2016. Jumlah ini setara dengan 0,06 persen dari total persalinan yang dibantu oleh tenaga medis di Indonesia. Angka ini menjadi output pemberdayaan yang sumber utamanya adalah dari dana zakat yang dikelola oleh RZ,” papar Efendi.
Selain itu, RZ juga mengelola zakat agar bisa memberikan kontribusi melalui program-program yang berorientasi peningkatan nutrisi makanan berupa pemberian makanan tambahan untuk anak-anak asuh serta masyarakat secara umum. Dikaitkan dengan upaya pengentasan kemiskinan, ini menjadi bagian upaya untuk meningkatkan nilai Garis Kemiskinan Makanan (GKM) para penerima manfaat program.

