Iklan tidak mengenakkan tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia mendapat protes dari Pemerintah Indonesia. Situs pengiklan pun diretas.

Situs perusahaan Robovac Malaysia tampak berwarna hitam dengan tulisan yang bernada simpati kepada buruh migran Indonesia dalam bahasa Inggris.
“Peringatan!!!, Tolong bersikap baik terhadap saudara perempuan kami, mereka memiliki keluarga, mereka punya anak-anak, semuanya butuh diberi makan. Jangan lupa kami masyarakat Indonesia akan melindungi mereka. Iklan Anda sangat tidak lucu sama sekali. Anda merendahkan harga diri orang lain di kaki Anda. Terima kasih.:)
Bagaimana dengan Sikap Netizen?
Edit
Iklan Malaysia Menghina Indonesia
Setelah ramai pemberitaan iklan vacuum cleaner RoboVac diMalaysia yang berbunyi “Fire your Indonesian Maid Now”, netizen masih menaruhperhatian. Sayangnya, jika ini jadi perbincangan ramai di sosial media di Indonesia,tidak dengan di Malaysia. Masalah rasis yang menarik perhatian mereka lebih banyak adalah masalah rasime kaum Tionghoa yang belakangan menyeruak di negeri tersebut.
Apa kata Netizen dua negara bersahabat ini tentang iklan RoboVac yang kontroversial?
-
Warga Malaysia menanggapi serius peretasan situs resmi RoboVac
-
RoboVac website hacked, warning posted: relevant agency should haul up the company.
http://www.freemalaysiatoday.com/category/nation/2015/02/05/robovac-website-hacked-warning-posted/ …
-
Warga Indonesia mempertanyakan sikap mahasiswa Indonesia di Malaysia.
-
Perusahaan Malaysia menilai iklan itu bodoh.
-
Masih ada warga Malaysia yang secara tegas menyatakan membenci Indonesia.
-
Ada juga yang tidak membenci karena suka dengan lagu-lagu dari Indonesia, salah satunya "Sakitnya Tuh di Sini" dari Cita Citata
KBRI Layangkan Somasi
Sebelumnya, KBRI Kuala Lumpur melayangkan somasi kepada perusahaan pembuat alat pembersih Robovac, melalui retainer lawyer Shamsuddin & Co. Duta besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan somasi disampaikan secara resmi pada Rabu (04/02), dan gugatan ke kepolisian.
Nota protes disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia dan melaporkan secara resmi masalah iklan “Pecat TKI” ini ke Kantor Kepolisian Wilayah Selangor.
Kuasa hukum KBRI Kuala Lumpur memberikan batas waktu selama tujuh hari kepada perusahaan itu untuk memberikan tanggapan dan meminta maaf kepada publik melalui tiga surat kabar terbesar di Malaysia, dengan ukuran setengah halaman.
Selain mengajukan somasi, kuasa hukum KBRI di Malaysia juga telah mendatangi kantor perusahaan pemasang iklan itu, tetapi ternyata tutup dan tidak ada aktivitas sama sekali.
Dari BBC Indonesia, “Kami telah mengirimkan nota diplomatik, dan telah melaporkan kepada kepolisian, dan lawyer kita menulis kepada perusahaan itu agar mencabut iklan “Pecat TKI” yang di online dan kita juga menuntut permintaan maaf dari mereka, dan kabarnya sudah dicabut,”.




