Sinergi Kemenkop dan UKM-BPS Validasi Data KUMKM

[sc name="adsensepostbottom"]

Target updating dan validasi data Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) akan semakin berkualitas dengan mengedepankan kaidah pendataan

Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menekankan bahwa validitas data teramat penting bagi sebuah lembaga negara, termasuk kementerian. Tujuannya, agar penyusunan rancangan kebijakan tidak meleset atau salah sasaran.

“Ketersediaan dan validitas data itu penting. Lembaga mana pun tidak akan bisa berjalan tanpa adanya data yang valid. Penandatanganan MoU kita dengan Badan Pusat Statistik ini bukan sekadar seremonial belaka,” kata Puspayoga dalam keterangan resminya yang diterima MySharing, Selasa (30/5).

Oleh karena itu, Puspayoga meminta seluruh jajarannya agar segera menindaklanjuti MoU tersebut masuk ke tahap implementasi teknis. Untuk memiliki data yang valid, kata Puspoyoga, Kemenkop dan UKM  harus memanfaatkan data BPS. “Misalnya, data tentang KUD di Indonesia, kita butuh data yang valid berapa yang sehat, yang tidak sehat. Kita juga butuh data berapa banyak koperasi serba usaha, koperasi produksi, dan sebagainya,” ujar Puspoyoga.

Puspayoga menegaskan, bahwa target dan capaian antara lain updating dan validasi data koperasi dan UMKM akan semakin berkualitas dengan mengedepankan dimensi dan kaidah pendataan yang telah ditetapkan. “Saya akan pantau terus dari tindak lanjut MoU ini hingga ke level teknis,” tegas Menkop.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan,  bahwa Kemenkop dan UKM bisa memanfaatkan data Sensus Ekonomi 2016 semaksimal mungkin dalam menyusun kebijakan publik. “Saya berharap, MoU ini akan membawa benefit bagi kedua belah pihak. Data BPS juga diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder, termasuk Kemenkop dan UKM. Bahkan, data statistik sektoral bisa ditata secara bersama. Apalagi, kita memiliki pusat layanan statistik terpadu,” ujar Suhariyanto.

Menurut Suhariyanto, meski MoU baru resmi dijalin sekarang ini, namun kerjasama BPS dengan Kemenkop dan UKM sebenarnya sudah lama terjalin. Suhariyanto berharap kerjasama bisa menjadi lebih bagus. “BPS membuka pintu selebar-lebarnya bagi Kemenkop dan UKM bila diperlukan, khususnya terkait pengadaan data-data tentang koperasi dan UKM”, ujarnya.

Penandatangan MoU antara  Kemenkop dan UKM dengan BPS di Jakarta, pada Selasa (23/5) pekan lalu.