Jangan untuk kepentingan pribadi, Victor menghantam sana-sini menjadikan panas suhu politik.
Dalam pidatonya politikus Nasional Demokrat (Nasdem) Victor Laiskodat di Tenggara Timur (NTT) mengatakan bahwa Gerinda, Demokrat, PKS, dan PAN adalah partai pendukung khilafah.
Terkait peryataan Victor, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi menghimbau agar semua orang menyampaikan pernyataan yang menyejukan jangan malah membuat suhu politik memanas. “Sudahlah, kita berikan pernyataan yang sejuk-sejuk, yang adem-adem saja,” kata Muhyiddin usai pertemuan dengan parlemen Taiwan di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (8/8).
Menurut Muhyiddin, semua orang memang berhak berargumen dalam berpolitik. Namun, tentunya jangan menyatakan hal yang menjatuhkan pihak lain. “Boleh berbeda pendapat untuk mencari suara dari calon konstituen, ya tapi jangan bahayakan atau menilai yang macam-macam, ekstrimlah, nggak usahlah tebar isu panas. Itu sudah selesai,” ungkapnya.
Lebih lanjut Muhyiddin menegaskan, bahwa berbicara di negara yang menganut demokrasi memang tidak dilarang, namun tentunya ada batas yang tidak boleh dilanggar.
”Victor harusnya menahan diri memberikan komentar yang membahayakan suhu politik menjadi panas.Jangan untuk kepentingan pribadi, dia menghantam sana-sini yang justru membuat esklarasinya semakin panas,” tegas Muhyiddin.
Kembali Muhyiddin menegaskan, kebebasan tanpa batas justru akan merusak, akan membuat terjadinya chaos, yang akhirnya ribut hanya memberikan pernyataan yang itu-itu saja.
Ditegaskan Muhyiddin, bahwa meskipun penduduk Indonesia itu mayoritas Muslim tetapi tidak ada istilah minoritas dan mayoritas. Islam itu mengandung aza bhinneka tunggal ika sangat tinggi. ” Victor juga harus tahu bahwa Islam bukan anti kebhinnekaan, justru sebaliknya kita saudara,” tegas Muhyiddin
.
.

