Pada Sidang Tahun Islamic Development Bank (IDB) 2016 di Jakarta yang baru saja berakhir, diadakan juga Seminar Pengembangan Pemuda (Youth Development Seminar).
Acara ini membahas isu-isu penting tentang keuangan inklusif yang relevan untuk kaum muda di seluruh dunia.
Salah seorang pembicara, yaitu Co-Founder Liwwa.Com – Ahmed Moor dari Yordania menegaskan bahwa, kita membutuhkan peran pemuda sebagai solusi inovatif untuk keuangan inklusif.
“Mereka harus dapar beribvestasi sedini mungkin. Di AS contohnya, orang-orang muda yang sudah berusia 25 tahun harus mempunyai rekening di bank. Semakin banyak mereka menabung, semakin banyak pula keuntungan yang dapat mereka peroleh,” papar Ahmed Moor.
Ide yang melibatkan partisipasi pemuda juga dicanangkan oleh Founder dan CEO DOKU – Nabila Assegaf. “Kami dapat menyediakan lebih banyak UKM (usaha kecil dan menengah) dan melibatkan pemuda didalamnya, dan UKM dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat luas,” papar Nabila.
Dalam sesi lainnya, ide menarik ditawarkan Ayioworth yang baru berusia 24 tahun dan telah menjadi pelopor Girl Power Micro Lending Organization (GIPOMO). GIPOMO adalah sebuah inisiatif berbasis masyarakat yang berinvestasi di masa depan dari gadis-gadis muda di Distrik Nebbu, Uganda Utara.
GIPOMO ini menyediakan layanan kredit mikro yang terjangkau bagi perempuan lokal, dengan tujuan untuk mempromosikan keterlibatan perempuan dalam bisnis, sehingga dapat menambah penghasilan rumah tangga mereka.
“Kami memilih perempuan karena sebagai Ibu, akan sangat baik jika mereka ditempatkan untuk berkontribusi secara finansial pada pendidikan anak-anak perempuan. Kami mendefinisikan kredit kami sebagai kredit pertumbuhan, karena memang ditujukan untuk memungkinkan perempuan untuk mengembangkan usaha yang sudah ada,” jelas Ayioworth.
Ayioworth percaya, bahwa ketika seorang wanita memiliki pendapatan yang stabil, maka perempuan itu akan memberikan makanan yang tepat, pakaian serta perawatan khusus wanita untuk putri mereka, yang merupakan faktor penting untuk tingkat retensi sekolah untuk anak perempuan, demikian Ayioworth.
[bctt tweet=”Di AS, orang berusia 25 tahun harus memiliki rekening di bank” username=”my_sharing”]

