Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga di tengah intermediasi perbankan yang belum kuat.
Terjaganya stabilitas sistem keuangan tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi pada level 23,2% dan rasio likuiditas (AL/DPK) pada level 22,7% pada Oktober 2017. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada pada level 2,96% (gross) atau 1,25% (net).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman Menjelaskan dalam Pers Rilis yang diterbitkan oleh Bank Indonesia “Transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlangsung, tercermin dari berlanjutnya penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit. Namun, transmisi melalui jalur kredit masih belum optimal, terlihat dari pertumbuhan kredit yang masih terbatas sejalan dengan permintaan kredit yang belum tinggi dan perilaku bank yang masih selektif dalam memberikan kredit baru.”Jakarta (14/12/2017)
“Pertumbuhan kredit Oktober 2017 tercatat masih sebesar 8,16% (yoy), meski membaik dibandingkan September sebesar 7,86% (yoy). Namun demikian, pembiayaan ekonomi melalui pasar keuangan, seperti penerbitan saham, obligasi, dan medium term notes (MTN), terus tumbuh tinggi hingga mencapai 45,5% (yoy) pada Oktober 2017,” Ungkap Agusman.
Sementara itu, Agusman menjelaskan “Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2017 tercatat 11,0% (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya 11,7% (yoy). Untuk keseluruhan 2017, DPK dan kredit diperkirakan tumbuh masing-masing sekitar 9,0% (yoy) dan 8,0% (yoy).”
“Sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya serta progres program konsolidasi korporasi dan perbankan yang ditempuh, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan DPK dan kredit akan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 9,0-11,0% (yoy) dan 10,0-12,0% (yoy) pada 2018,”Tutup Agusman

