Sukuk korporasi oleh lembaga keuangan Sri Lanka ini membutuhkan persiapan hingga sembilan bulan.

Lembaga keuangan LOLC Finance membuat terobosan baru di pasar keuangan Sri Lanka. Baru-baru ini perusahaan menerbitkan sukuk sebesar 500 juta rupee (3,37 juta dolar AS) di pasar domestik. Sukuk tersebut pun menjadi sebuah preseden bagi penerbitan sukuk korporasi di negara-negara di Asia Selatan.
Sukuk berakad ijarah ini, yang seluruhnya dibeli oleh bank komersial BUMN Bank of Ceylon, membutuhkan persiapan setidaknya hingga sembilan bulan. Pengembangan keuangan syariah di kawasan Asia Selatan sendiri menghadapi berbagai kendala karena kurangnya regulasi tentang keuangan syariah dan adanya ketegangan antar agama.
“Karena sebelumnya tidak pernah ada penerbitan sukuk di Sri Lanka, kami menghadapi tantangan dalam membuat draft kesepakatan dengan para pihak lainnya,” ujar General Manager Unit Bisnis Syariah LOLC Finance Al Falaah Krishan Thilakaratne, dilansir dari Islamic Finance News, Selasa (16/8).
Setelah penerbitan perdana sukuk korporasi tersebut, LOLC Finance pun berencana akan menerbitkan sukuk berdenominasi dollar tahun depan. “Kami sedang membangun basis akad ijarah dan punya kapasitas untuk jumlah penerbitan yang lebih besar. Kami sebenarnya ingin menarik minat investor asing untuk membeli sukuk, tapi ada kendala yang harus diatasi seperti nilai tukar mata uang asing dan lainnya,” katanya.
Di sisi lain, ia pun tidak menutup kemungkinan perusahaan akan kembali menerbitkan sukuk di pasar domestik tahun ini jika terdapat permintaan di pasar. Sukuk perdana LOLC Finance memiliki imbal hasil 11 persen, 100 basis poin lebih rendah dari obligasi konvensional. Dana dari penerbitan sukuk pun akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan.

