Tak Temui Aksi 313, Wiranto : Bukan Presiden Remehkan Umat

Karena azas keadilan delegasi aksi 313 diterima perwakilan Presiden Joko Widodo.

Sembilan delegasi Aksi 313 diantaranya mantan Ketua MPR Amien Rais dan Ketua Parmusi Usama Hasyim diterima Istana Negara. Sayangnya mereka tidak bisa bertemu denga Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdialog terkait tuntutan Aksi 313, yakni meminta penegakkan keadilan hukum segera dilimpahkan kepada terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menko Polhukam Wiranto adalah yang dimandatkan Presiden Jokowi untuk menerima delegasi Aksi 313 di Istana Negara, Jumat (31/3) siang.

Usai pertemuan, Wiranto menyampaikan, bahwa dirinya mendapatkan perintah langsung dari Presiden Jokowi  untuk menerima langsung sembilan delegasi  Aksi 313. Namun Wiranto,  membantah jika perintah itu diartikan bahwa Jokowi menganggap remeh suara masyarakat.

“Bukan berarti menganggap remeh suara umat. Bukan berarti Presiden tidak bisa menerima langsung, tidak mau menerima secara pribadi, karena kan demo di Istana kalau diterima Presiden, Presiden nggak bisa kerja. Karena azaz keadilan perwakilan demo diterima yang mewakili Presiden,” jelas Wiranto.

Menurut Wiranto pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1 jam itu berlangsung secara hangat dari hati ke hati untuk mencari titik terang dan solusi. Sembilan utusan Aksi 313  menyampaikan persoalan terkait kriminalisasi ulama, kemudian meminta langsung bertemu presiden dan masalah Ahok yang kini terdakwa kasus penistaan agama.

“Utusan aksi minta kriminalisasi ulama yang tadi ditangkap agar bisa dibebaskan. Berikutnya permintaan para demonstran diatasnamakan para tokoh ini minta supaya pemerintah tegas memberhentikan Ahok karena ada landasan  konstitusi dan undang-undang,” ungkap Wiranto.

Wiranto pun berjanji akan menampung aspirasi utusan Aksi 313,  dan akan melaporkan langsung kepada presiden. “Saya punya tanggung jawab langsung menyampaikan kepada Presiden, akan saya sampaikan,” tukasnya.