Posisi Indeks Keuangan Inklusif Indonesia masih di bawah Thailand dan Malaysia.
Rencana pemerintah dalam membentuk Tim Pengarah Dewan Nasional Keuangan Inklusif (financial inclusion) memberikan angin segar kepada industri teknologi keuangan (fintech) di tanah air. Sebab, keberadaan produk dan layanan fintech akan memberikan kemudahan bagi lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mengakses produk-produk keuangan.
Kepala Badan Teknologi Startup Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Patrick Walujo mengatakan, salah satu kunci utama meningkatkan keuangan inklusif adalah perluasan akses ke lembaga keuangan. Perkembangan fintech juga membuat lembaga keuangan lebih mudah dijangkau masyarakat karena relatif tidak terkendala infrastruktur.
Selain itu, edukasi mengenai produk keuangan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. “Yang paling penting adalah produk bisa relevan dengan kebutuhan masyarakat banyak. Fintech menyediakan data analyticsyang memberi kekayaan informasi untuk menyusun produk yang tepat ke target yang tepat,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima MySharing, Rabu (24/8).
Posisi Indeks Keuangan Inklusif (IKI) Indonesia pada 2014 tercatat sebesar 36%, masih di bawah IKI beberapa negara ASEAN seperti Thailand (78%) dan Malaysia (81%), meski masih lebih besar jika dibandingkan Filipina (31%) dan Vietnam (31%). Implementasi Strategi Nasional Keuangan Inklusif dengan kelembagaan yang kuat pun diharapkan dapat meningkatkan persentase akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75% pada akhir 2019. “Keseriusan pemerintah dalam menghadirkan regulasi yang dapat menggairahkan industri fintech akan menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan keuangan inklusif tersebut,” kata Patrick.
Sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan fintech, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) mengadakan Indonesia Fintech Festival and Conference (IFFC) 2016. Kegiatan akbar ini ditujukan untuk menjembatani semua pemangku kepentingan di industri fintech, mulai dari regulator, institusi keuangan swasta, investor, startup, inkubator, asosiasi industri dan juga dari kalangan akademis. IFFC akan diadakan pada 29-30 Agustus 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
[bctt tweet=”Indeks Keuangan Inklusif (IKI) Indonesia, 2014 tercatat 36%” username=”my_sharing”]

