Untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pola linkage, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbkatau BNI mengandeng Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo).

Heru menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas langkah strategis yang telah dimulai pertama kali oleh BNI dan Perbarindo. “Kami berharap langkah ini dapat ditiru oleh bank-bank penyalur KUR lainnya sebagai bentuk sinergi antar bank penyalur KUR dengan lembaga linkage dalam penyaluran KUR kepada UMKM,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya yang diterima MySharing, Selasa sore (2/3).
Sementara itu, Sutanta menyatakan bahwa dengan penandatangan MoU tersebut semakin mempertegas komitmen BNI untuk menjadikan BPR sebagai mitra strategis dalam penyaluran kredit kepada UMKM. “Penyaluran kredit melalui lembaga linkage merupakan salah satu strategi BNI untuk mempercepat penyaluran KUR pada UMKM khususnya penyaluran KUR Mikro,” kata Sutanto.
Pada kesempatan itu, Joko Suyanto juga menuturkan, mengatakan penandatanganan ini merupakan bentuk kepercayaan BNI kepada BPR sebagai lembaga linkage yang mampu untuk menyalurkan KUR kepada UMKM.
Saat ini, lanjut dia, terdapat 1.640 BPR/BPRS di seluruh Indonesia yang tergabung dalam wadah Perbarindo. Lembaga keuangan ini membutuhkan kerjasama pembiayaan linkage dengan bank penyalur KUR yang ditunjuk oleh Pemerintah. “Dengan adanya kerjasama penyaluran KUR pola linkage dengan BNI, diharapkan akan membantu mempertahankan eksistensi industri rural bank di Indonesia,” ungkap Joko.
Sejak 2007, BNI telah kerjasama dengan lembaga linkage melalui penyaluran kredit untuk disalurkan kembali kepada pelaku UMKM. Dengan kerjasama ini diharapkan tidak hanya akan memperluas layanan KUR BNI kepada pelaku UMKM, tetapi juga sebagai wujud sinergi BNI dengan BPR untuk mendorong perkembangan BPR dengan turut menyalurkan KUR.
Pada kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis surat persetujuan plafond KUR linkage kepada salah satu BPR anggota Perbarindo, yaitu BPR Surya Yudha Group.

