Tingkatkan Transaksi E-Commerce Halal via eTrade For All

[sc name="adsensepostbottom"]

Negara muslim secara umum masih memiliki porsi yang kecil di pasar e-commerce.

Pasar e-commerce global tercatat mencapai 22 triliun dolar AS, namun porsi negara muslim masih minim. Hadirnya eTrade For All, sebuah inisiatif global terbaru yang melibatkan lembaga internasional, organisasi supranasional dan bisnis pun dinilai akan semakin membuka akses negara muslim ke pasar e-commerce.

Salah satu grup Islamic Development Bank (IDB), Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) turut bergabung dengan eTrade For All. Inisiatif eTrade For All ini akan memfasilitasi negara berkembang untuk mengakses bantuan teknis dan sumber finansial yang diperlukan untuk meningkatkan pasar online dan menciptakan peluang baru ekonomi.

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar e-commerce meningkat secara eksponensial sebesar 38 persen menjadi 22,1 triliun dolar AS pada 2015 dibanding apada 2013. Namun, dilihat secara geografis pertumbuhannya sebagian besar masih terkonsentrasi di negara minoritas muslim.

Berdasar data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), 10 negara dengan kegiatan pasar e-commerce tertinggi diantaranya adalah Cina, Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Inggris. Selain itu, UNCTAD juga mencatat lebih dari 70 persen populasi di Denmark, Luxembourg dan Inggris berbelanja secara online.

Sementara, kurang dari dua persen populasi di negara-negara mayoritas Muslim seperti Bangladesh dan Indonesia yang bertransaksi ritel online. “Ada kesenjangan besar antara negara yang mengeksplor peluang e-commerce dan yang tidak,” ujar Sekretaris Jenderal UNCTAD Mukhisa Kituyi, dilansir dari Islamic Finance News, Rabu (20/7).

Kendati daya beli masyarakat Indonesia dan Malaysia via online masih rendah, data AT Kearney mencatat penetrasi pertumbuhan e-commerce di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara serta Asia Pasifik sebagai yang tertinggi. Dua kawasan tersebut, dimana Islam menjadi agama mayoritas, mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 45 persen dan 35 persen. Peningkatan itu melebihi Amerika yang sebesar 15 persen, 20 persen di Eropa dan 30 persen di Amerika Latin.

[bctt tweet=”Ecommerce tumbuh pesat justeru di negara-negara mayoritas Islam” username=”my_sharing”]

Di sisi lain, eTrade For All juga membuka peluang bagi e-commerce halal. Partisipasi ITFC di eTrade For All dinilai dapat mempersempit kesenjangan dan menciptakan peluang bagi perdagangan produk halal lintas batas, sehingga kemudian akan membuka pintu bagi keuangan syariah. Langkah yang dilakukan untuk memanfaatkan eTrade For All bagi negara anggota IDB terbagi dalam tujuh area, yaitu penilaian e-commerce, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, pembayaran, logistik perdagangan, kerangka hukum dan regulasi, pengembangan keahlian dan pembiayaan bagi e-commerce.