Praktisi bisnis keuangan di Tiongkok kian serius dalam mengembangkan industri keuangan syariah di negaranya.

Direktur Dome Advisory Sheikh Bilal Khan menuturkan sukuk Hong Kong telah memberikan kepercayaan diri pada pasar Tiongkok. “Dengan melihat Hong Kong dan Inggris yang menerbitkan sukuk, serta fakta bahwa keuangan syariah tumbuh pesat, maka dalam 3-5 tahun ke depan Tiongkok juga akan menjadi pemain besar. Itu tak bisa dipungkiri,” kata Khan dikutip dari business week, Jumat (3/7). Dome Advisory, yang berbasis di London, bekerjasama dengan salah satu perusahaan milik negara di Shanghai untuk membiayai lima proyek. Baca: ICD Kerjasama dengan Asosiasi Kontraktor Tiongkok
Khan menambahkan banyak yang meminati dana investasi dari investor kawasan Teluk. “Kerjasama ini diharapkan akan membuka jalan bagi keuangan syariah untuk tumbuh dan berkembang di daratan Tiongkok,” ungkap Khan. Perekonomian Tiongkok diproyeksikan tumbuh 7 persen di tahun ini. Laju pertumbuhan yang paling lambat dalam 25 tahun terakhir.
Namun, mulai tumbuhnya minat Tiongkok akan industri keuangan syariah dinilai akan menambah momentum pada industri tersebut, yang diperkirakan akan memiliki aset senilai 3,4 triliun dolar AS pada 2018, tumbuh dua kali lipat dari catatan dua tahun lalu yang sebesar 1,7 triliun dolar AS. Baca: Asia Jadi Motor Keuangan Syariah Global
Southwest Securities, yang berlokasi di Chongqing, sedang mencari akses kepada para investor terutama di Qatar dan Timur Tengah. Kerjasama tersebut pun dimaksudkan untuk membantu perusahaan Qatar masuk ke pasar Tiongkok. “Kami mencoba menghadirkan nuansa pasar keuangan Tiongkok di Timur Tengah, sehingga kami bisa memperkenalkan peluang investasi di Tiongkok kepada nasabah kami,” ujar Chief Financial Officer Qatar International Islamic Bank Edward Wong.
Kendati demikian, pemerintah Tiongkok dinilai harus membuat sejumlah perubahan peraturan untuk mengakomodasi keuangan syariah. “Ketertarikan akan keuangan syariah merupakan langkah pertama, tetapi masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kita bisa melihat ada penerbitan sukuk. Investor memerlukan infrastruktur legal yang jelas,” kata Partner Firma Hukum King & Spalding, Rizwan Kanji.

