Menyadari hidupnya percakapan di media sosial, organisasi mulai memikirkan untuk terlibat lebih dalam di media sosial.

Tata Kelola Digital Menjadi Kebutuhan
Makin digitalnya sebuah perusahaan, struktur dan alur kerja di organisasi pun berubah. Juga ketika berhubungan dengan organisasi lain, bagaimana aturannya ketika terkait kerjasama digital. Dalam kasus proyek digital, bagaimana format pelaporan digital yang dapat disepakati bersama?
[bctt tweet=”Tata kelola digital dapat dimulai di struktur manajemen perusahaan.”]
Tata kelola digital dapat dimulai di struktur manajemen perusahaan. Khususnya di level C (Chief), misalnya ada kebutuhan untuk menunjuk Chief Information Officer (CIO), bahkan posisi-posisi baru seperti Chief Digital Officer dan Chief Experience Officer.
Media Sosial Menuju Berbayar
Tentu, jika Anda membuka akun pribadi dan beraktifitas seperti biasa di media sosial, tidak harus bayar. Namun, jika Anda menggunakan media sosial untuk kepentingan bisnis, Anda akan didorong untuk menggunakan fitur berbayar mereka.
Dalam banyak kasus, menggunakan fitur berbayar biasnaya lebih mampu mengembalikan investasi. Fitur berbayar ini misalnya, Anda memasang iklan di Facebook dan Twitter. Bahkan, Twitter dengan jelas menyatakan di lamannya, memasang iklan di Twitter dapat meningkatkan pengikut Anda.
Media sosial lain, seperti Linkedin juga menyediakan tempat untuk beriklan. Bahkan untuk mencari karyawan bagi perusahaan. Juga ada fitur mencari pekerjaan dengan fitur “diutamakan” bagi pencari kerja.
Media sosial telah bertransformasi dari sekadar diandalkan untuk meningkatkan keterlibatan secara konvensional menjadi kesempatan untuk lebih baik menargetkan pasar Anda.
Organisasi bisnis pun telah menjadikan media sosial sebagai salah satu wahana memasang iklan, meraih konsumen baru, retensi pelanggan, dan mendengarkan apa kata konsumen tentang brand.
[bctt tweet=”Memanfaatkan media sosial kian penting bagi perusahaan di era digital”]

