Situasi ekonomi makro dunia yang terus melambat dalam setahun terakhir, tampaknya masih akan berlanjut.

Sebelumnya, pada Bulan April 2015, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global akan berada di level 3,5%. Menurut Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, koreksi atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut akan berimbas ke banyak negara di dunia.
“Termasuk yang agak mengejutkan adalah Amerika Serikat yang (pada Bulan) April diperkirakan bisa tumbuh sampai 3,1% pada tahun ini, tapi Juli prediksi (pada tahun) 2015-nya dipotong jadi 2,5%. Eropa sama, Tiongkok sama, pola pertumbuhannya juga turun,” demikian papar Menteri Keuangan – Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers mengenai Update Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 di kantor Kemenkeu, Jakarta.
Lebih lanjut Menkeu Bambang mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2015 ini diprediksi akan berada pada kisaran 6,8%, menurun dari realisasi pertumbuhan tahun 2014 yang sebesar 7,4%.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi India tahun ini diproyeksikan akan stabil pada kisaran 7,5%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi ASEAN diproyeksi akan sedikit mengalami peningkatan, menjadi sekitar 4,7%.
“ASEAN juga ada perbaikan sedikit dari 4,6% menjadi 4,7%. Ada dua negara di ASEAN yang dari segi pertumbuhannya lebih tinggi dari Indonesia, yaitu Filipina dan Vietnam,” demikian jelas Menteri Keuangan – Bambang Brodjonegoro.

