wisata syariah

“Wisata Syariah Indonesia Jauh Lebih Menarik Dibanding Malaysia dan Thailand”

Dr. KH. Mohamad Hidayat adalah salah seorang Anggota DSN MUI yang banyak terlibat dalam pengembangan konsep wisata syariah di Indonesia mewakili institusinya tersebut. Sejak beberapa tahun terakhir ini, DSN MUI memang turut aktif mendukung pemerintah, khususnya dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, guna mengembangkan wisata syariah di Indonesia. Namun sampai sejauh mana peran dan dukungan DSN MUI tersebut dalam memajukan wisata syariah di tanah air? Berikut wawancara mysharing dibawah ini dengan Dr. KH. Mohamad Hidayat.

Wisata syariah di indonesia
Dr KH Mohamad Hidayat

Bagaimana DSN MUI menyikapi pengembangan wisata syariah di Indonesia?
Sasaran atau mungkin object diluar ekonomi, keuangan, dan bisnis, yang tengah dikembangkan di Indonesia dengan prinsip-prinsip syariah, maka ruang baru yang sedang kita syariahkan adalah wisata.

Menurut hemat saya, ini adalah satu ruang yang sangat luas dan sangat strategis, karena ddalamnya banyak unsur-unsur yang terkait dengan upaya membangun peradaban Islam yang kaffah, dan rahmatan lil alamin. Karena faktor lingkungan, SDM, budaya, seni, dan berbagai derivatif lainnya, pasti akan menjadi komponen-komponen yang menyatu, yang tidak bisa dipisahkan. Dan semua ini sebetulnya adalah sebuah peradaban yang sejak lama didirikan oleh manusia.

Ini juga tak terlepas dari upaya meningkatkan ekonomi kreatif, sehingga akan meningkatkan nilai-nilai ekonomis dari obyek-obyek wisata yang kita miliki, yang nantinya juga akan berdampak pada peningkatan nilai-nilai ekonomi, baik secara mikro maupun makro.
Karena itulah, DSN MUI merasa terpanggil untuk men-support Pemerintah dalam mengembangkan wisata syariah ini.

Mengapa DSN MUI terlihat begitu concern dalam mendukung pengembangan dan sosialisasi wisata syariah?
Pertama, bahwa industri wisata adalah suatu spektrum/bidang yang sangat luas, yang didalamnya memang harus ada pengembangan nilai-nilai syariah. Sehingga wisata itu bisa memberikan manfaat bagi wisatawan yang mengunjungi, atau melakukan kegiatan wisata di tanah air.

Kedua, DSN MUI menganggap, bahwa didalam wisata syariah itu, komponen-komponennya, baik yang menyangkut obyek wisatanya, seperti restoran, hotel/penginapan, tour guide, juga menyangkut seni budayanya yang menjadi obyek yang akan dilihat, serta juga menyangkut nilai-nilai masyarakat setempatnya, itu memang diharapkan tidak hanya memiliki jiwa yang positif, namun juga mampu membangun nilai-nilai yang positif bagi lingkungannya, maupun bagi wisatawannya sendiri. Dan juga harus ada unsur halal yang menjamin kenyamanan bagi wisatawan. Serta juga wisata syariah kita harus bisa kompetitif dengan destinasi wisata syariah dari Negara-negara lain.

Ketiga, DSN menganggap perintah wisata syariah itu ada didalam KItab Suci Al-Quran, sebagaimana termaktub sebagai berikut: “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” (Q.S. Al An’am: 11). “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rizki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Q.S.Al Mulk :15)

Karena itu, DSN MUI secara sangat tulus dan sangat respek, ikut serta untuk mendukung program pemerintah ini. Karena DSN MUI menilai, wisata syariah ini adalah suatu program yang sangat strategis bagi sosialisasi nilai-nilai syariah di luar bidang ekonomi.

Apa saja peran strategis yang dilaksanakan DSN MUI didalam mendorong wisata syariah di Indonesia ini?
DSN MUI mengambil peran yang dituangkan didalam MOU bersama Kemenparekraf. Pertama, DSN MUI menyusun Pedoman Umum yang menyangkut wisata syariah, dan juga pedoman-pedoman khusus yang terkait dengan elemen-elemen dari wisata syariah yang diperlukan, seperti misalnya, menyangkut perrhotelan syariah, restoran, atau rumah makan, atau hal-hal yang terkait dengan produk-produk konsumen wisata syariah.

Kemudian, DSN MUI menyiapkan sertifikasi bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa wisata syariah. DSN juga akan memberikan pelathan dan sertifikasi pula bagi para tour guide, karena posisi-posisi ini memang sangat penting.

Berikutnya, DSN MUI juga akan menempatkan Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada biro-biro perjalanan wisata, guna memberikan arahan, bimbingan, dan juga memberikan opini-opini syariah yang terkait dengan pengembangan wisata syariah yang berkelanjutan.

Selanjutnya, DSN MUI juga akan memberikan fatwa-fatwa yang menjadi pedoman dasar dari wisata syariah ini.
Dan tentu saja, DSN MUI juga ikut mensosialisasikan pengembagan wisata syariah di tanah air ini, bersama-sama dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.

Bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh DSN MUI, agar pengembangan industri wisata syariah di Indonesia ini bisa lebih optimal?
Intinya, kami ingin melakukan pendekatan yang lebih soft, lebih rahmah, dan yang lebih meng-Indonesia, dalam pengembangan wisata syariah di Indonesia. Jadi, tujuan dari program wisata syariah ini, adalah bukan untuk mengharamkan obyek-obyek wisata yang ada di tanah air yang dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Justru sebaliknya, kita ingin mengangkat industri wisata di Indonesia yang kaya dengan obyek wisatanya yang beragam, baik yang berorientasi pada wisata spiritual (ziarah), wisata-wisata yang bersifat budaya, maupun destinasi-destinasi wisata yang lebih bersifat kepada seni, seperti misalnya, yang terdapat di Bali.

Artinya, kita punya potensi sumber daya alam wisata yang sangat luas. Sehingga kalau ini tidak didesain dengan lebih baik, atau tidak didesain dengan lebih menarik, atau juga tidak didesain dengan lebih sehat, maka potensi-potensi yang besar ini akan menjadi mubazir, bahkan bisa menjadi beban masyarakat, dan tidak akan mampu memberikan nilai ekonomis. Padahal semua keunggulan yang ada pada wisata kita, sebetulnya akan mampu memberikan potensi besar bagi pengembangan ekonomi kreatif masyarakat, bahkan juga memberikan devisa Negara yang besar.

Kita memang musti concern didalam pengembangan wisata syariah di tanah air ini. Karena selama ini para wisatawan asing, khususnya dari Timur Tengah, memang masih lebih memilih Malaysia, ataupun Thailand, sebagai destinasi wisata Islami mereka. Padahal, wisata yang kita punyai di Indonesia ini, sebenarnya jauh lebih menarik, jauh lebih baik, jauh lebih mewah, dan juga jauh lebih variatif, selain dari sisi alamnya, Indonesia juga jauh lebih indah. *