Penerbitan sukuk perdana Yordania bertenor selama lima tahun.

Dalam pernyataan resminya, sebagaimana dilansir dari Islamic Finance News, Selasa (24/5), Bank Sentral Yordania mencatat penawaran yang masuk mencapai 205 juta dinar (setara 288,85 juta dolar AS), dengan coverage ratio 1,73 kali. Dana sukuk yang terhimpun akan digunakan untuk pembiayaan National Electricity Power Company (NEPCO). Sukuk tersebut akan menjadi benchmark bagi penawaran sukuk selanjutnya di Yordania.
Pada Maret 2016, Deputi Gubernur Bank Sentral Yordania Maher Sheikh Hassan menuturkan, pihaknya berencana menerbitkan sukuk di kisaran 250 juta dinar pada kuartal dua 2016. Dana sukuk akan dipakai untuk pembiayaan NEPCO dan Otoritas Air Yordania. Dengan penerbitan sukuk tersebut pun diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan utang publik melalui instrumen keuangan yang lebih beragam.
Pada 2012 Parlemen Yordania telah mengesahkan Islamic Finance Sukuk Law. Peraturan tersebut pun membuka jalan bagi entitas publik dan swasta untuk menerbitkan sukuk, baik dalam mata uang lokal maupun asing. Penerbitan sukuk yang dilakukan oleh Bank Sentral Yordania dinilai tepat ketika peringkat perbankan di negara tersebut sedang menghadapi iklim operasional yang menantang dengan outlook negatif.
Baru-baru ini Fitch menyatakan sektor perbankan Yordania memiliki eksposur tinggi terhadap utang domestik. Dengan penerbitan sukuk perdana tersebut, entitas di Yordania pun dapat mengambil manfaat dari beragamnya instrumen keuangan syariah yang tersedia. Hal itu juga memungkinkan Yordania untuk mendiversifikasi basis pendanaannya dan punya akses yang lebih luas terhadap instrumen investasi syariah di kawasan Timur Tengah.
[bctt tweet=”Sektor perbankan Yordania memiliki eksposur tinggi terhadap utang domestik” username=”my_sharing”]

