Aset keuangan syariah global diprediksi akan mencapai USD 2,5 Triliun tahun ini. Makin tertariknya negara Non Muslim menjadi salah satu pendorongnya.
Industri keuangan syariah menutup tahun 2014 dengan catatan manis. Aset pada tahun lalu mencapai lebih dari 2 triliun dolar dan pasarnya pun meluas termasuk ke berbagai negara di Eropa, Korea, Australia, Brazil, Malta, Argentina, Cina, dan masih banyak lainnya.
Industri keuangan syariah pun terus tumbuh di pasar tradisional seperti Malaysia, Pakistan dan Timur Tengah. Sementara, di negara-negara yang baru saja menerapkan keuangan syariah di sistem keuangannya pada 2014 mengalami perkembangan cukup baik seperti Maroko, Tunisia, Azerbaijan, Kazakhstan, Libya, Oman, dan beberapa negara non muslim seperti Nigeria, Tanzania, dan Afrika Selatan.
Chief Executive Officer AlHuda Centre of Islamic Banking and Economics (CIBE), Muhammad Zubair Mughal, mengatakan di tahun ini aset keuangan syariah pun diperkirakan dapat melampaui 2,5 triliun dolar AS. “Pangsa pasar perbankan syariah akan sebesar 86 persen, sukuk enam persen, reksadana syariah empat persen, asuransi syariah dua persen, dan keuangan mikro syariah satu persen,” kata Mughal sebagaimana dilansir dari Alhudacibe , Senin (5/1).
Setidaknya ada lebih dari 1500 lembaga keuangan syariah di lebih dari 90 negara di seluruh dunia, dimana 40 persen diantaranya adalah negara minoritas muslim. Sementara, pangsa pasar negara mayoritas muslim (seperti Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Malaysia, Pakistan, Indonesia) di industri perbankan syariah global sebesar 76 persen. Baca Juga: Ini Arah Pengembangan Keuangan Syariah Jelang MEA!
Di sisi lain, Mughal menambahkan penurunan performa sukuk pada 2013 pun kembali pulih di tahun 2014. Pada tahun ini diproyeksikan ada peluang peningkatan pesat di pasar sukuk dengan mencapai 150 miliar dolar, sedangkan di industri reksadana syariah punya potensi untuk mencapai kelolaan dana hingga 100 miliar dolar.
Mughal menuturkan pasar asuransi syariah pun berpotensi tumbuh hingga 15 persen, dan kontribusi asuransi syariah diproyeksikan mencapai 20 miliar dolar selama 2015. “Tanzania, Namibia, Maroko, dan India merupakan tujuan baru bagi industri asuransi syariah,” ujar Mughal. Baca: Pertumbuhan Asuransi Syariah Pada 2015 Bergantung Pada Faktor-faktor Ini!
Ada lebih dari 1500 organisasi di industri perbankan, keuangan, asuransi syariah, sukuk, reksadana syariah, dan keuangan mikro syariah di lebih dari 90 negara di seluruh dunia, di mana negara-negara Non-Muslim menyumbang pangsa hingga 40%. Di sisi lain, pangsa negara-negara Muslim seperti Qatar, Arab Saudi, UEA, Malaysia, Pakistan, Indonesia di pasar perbankan syariah global mencapai 76%[su_pullquote align=”right”]“Pangsa pasar perbankan syariah akan sebesar 86 persen, sukuk enam persen, reksadana syariah empat persen, asuransi syariah dua persen, dan keuangan mikro syariah satu persen” [/su_pullquote]
Sementara, industri keuangan mikro syariah dinilai akan tumbuh dengan baik mengingat perannya dalam pengentasan kemiskinan. Banyak lembaga multilateral bersama dengan pemerintah di sejumlah negara mendukung keuangan mikro syariah seperti di Pakistan, Yaman, Afghanistan, Sudan, dan Malaysia.
Mughal pun memaparkan sejumlah perkembangan yang diperkirakan akan berdampak pada industri keuangan syariah pada 2015. Di antaranya adalah kehadiran industri keuangan syariah di India, keterlibatan lembaga keuangan Amerika di pasar keuangan syariah, serta terus melajunya Dubai demi mencapai tujuan sebagai pusat keuangan syariah global.


