produk halal

Alternatif Pembiayaan Bagi Industri Halal

[sc name="adsensepostbottom"]

Pembiayaan acapkali menjadi kendala dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satu UMKM yang menghadapi isu tersebut termasuk industri UMKM yang memproduksi barang dan jasa halal. Untuk mengatasi keterbatasan dana tersebut kini mulai muncul sejumlah alternatif pendanaan seperti crowd-funding, usaha patungan dan penempatan dana secara khusus (private equity funding).

produk halalCrowd-funding telah menjadi alternatif pembiayaan yang menarik dari pembiayaan bank. Sejumlah perusahaan start-ups dan UMKM di seluruh dunia kini mulai mengalihkan dirinya mencari dana melalui crowd-funding. Melalui cara ini, investor individu turut berkontribusi pada suatu usaha yang diminatinya, sebagaimana halnya penempatan saham di suatu perusahaan. Bedanya investasi bisa dilakukan oleh investor individu. Crowd-funding pun menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang populer diantara kaum wirausaha muda, yang belum merasa siap untuk mengakses pembiayaan dari perbankan.

Dalam laporan “The Halal Economy. Huge Potential for Islamic Finance”, yang dilansir dari laman mifc, Senin (6/10), crowd-funding dinilai punya potensi besar untuk diterapkan oleh negara-negara anggota OKI, mengingat sebagian besar populasi penduduk di sana adalah kaum muda. Konsep crowd-funding juga dinilai sejalan dengan prinsip syariah karena bersifat partisipatif dan saling berbagi risiko. Baca Juga: Saatnya Industri Halal dan Lembaga Keuangan Syariah Bersinergi

Alternatif pembiayaan lainnya adalah melalui usaha patungan (venture capital). Venture capital dinilai cocok untuk membiayai perusahaan yang berskala lebih besar. Nilai investasi venture capital global diperkirakan mencapai 41,5 miliar dolar AS untuk sekitar 4970 investasi. Namun, sejauh ini keterlibatan perusahaan venture capital di industri halal berskala global masih minim. Di Malaysia, sekitar 20 persen (1 miliar ringgit) aset perusahaan venture capital sesuai prinsip syariah. Ke depannya, prospek investasi industri halal melalui venture capital dinilai tetap atraktif seiring semakin bertumbuhnya perusahaan venture capital di negara-negara mayoritas Muslim.

Alternatif pembiayaan lainnya adalah dengan menggandeng private equity company sebagai penyandang dana. Melalui kerjasama dengan private equity company, perusahaan start-ups maupun UMKM dapat berbagi pengalaman mengenai pengelolaan suatu bisnis. Salah satu contoh private equity company adalah Azka Capital (Malaysia) yang memfokuskan investasi langsungnya pada industri halal. Perusahaan private equity pun akan memastikan industri halal tempat investasinya menjalankan tahapan bisnis sesuai dengan prinsip syariah.

Berdasar data Thomson Reuters, total pengeluaran muslim dunia di sektor makanan dan minuman halal mencapai 1.088 miliar dolar AS atau sebesar 16,6 persen dari pengeluaran kebutuhan makan dan minum penduduk dunia dan akan mencapai 1.626 miliar pada 2018. Sedangkan, di sektor pakaian, kebutuhan muslim untuk pakaian mencapai 224 miliar pada tahun 2012 atau sebesar 10,6 persen dari kebutuhan pakaian dunia. Di tahun 2018 diperkirakan nilainya akan mencapai 322 miliar dolar, atau sekitar 11,5 persen dari kebutuhan dunia.

Di sektor perjalanan, umat muslim dunia menghabiskan sekitar 137 miliar dolar untuk berwisata di tahun 2012 atau sekitar 12,5 persen dari pengeluaran global. Diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 181 miliar dolar di tahun 2018 (di luar perjalanan haji dan umrah).