Memadukan kecanggihan teknologi dengan niat berbagi kepada sesama menjadi salah satu tujuan Badr Interactive, sebuah perusahaan teknologi informasi yang didirikan anak bangsa Indonesia.

Chief Executive Officer Badr Interactive, Andreas Senjaya, mengatakan iGrow merupakan platform teknologi untuk memfasilitasi penanaman dengan mempertemukan pemilik dana dengan petani lokal dan pemilik lahan, sehingga bisa menciptakan penanaman masif dan kedaulatan pangan. Dalam tujuh bulan iGrow pun telah mengelola ratusan hektar lahan di Bogor, Blitar (300-400 hektar), Bali Utara dan Bali Selatan. Sampai saat ini sudah ada 27.427 bibit tertanam di empat perkebunan dan sudah 116.632 kilogram emisi karbon yang terserap.
Andreas menuturkan iGrow menjadi salah satu bentuk pemberdayaan petani di daerah. Melalui platform iGrow pun semakin mempermudah para petani mendapat sumber dana, dan di sisi lain investor memperoleh lahan investasi yang dapat dipantau. “Usaha dengan para petani ini profit sharing dengan mereka. iGrow mengambil profit dari panen untuk membuka kerjasama di daerah lain,” ujar Andreas. Baca: Pembiayaan Pertanian Syariah: “Gagal Panen? Siapa Menanggung Rugi?”
Selain iGrow, Badr Interactive saat ini juga tengah mengembangkan proyek Urban Qurban. Andreas menjelaskan proyek tersebut akan menjadi perantara antara urban people yang biasa berinteraksi dengan gadget dengan komunitas marjinal yang bergerak di bidang peternakan. “Kami jembatani mereka dengan aktivitas kurban dan akikah,” ujar Andreas. Baca Juga: Sejahterakan Masyarakat Lewat Badan Usaha Milik Desa
Program lainnya yang sedang dikembangkan Badr Interactive adalah Waqaf.Fund. Andreas menjelaskan platform tersebut bertujuan untuk menghimpun dana orang yang ingin berwakaf. Dana wakaf rencananya akan digunakan untuk membuat pabrik tahu dan tempe. “Setelah mewakafkan pabrik, maka pabrik tersebut dikelola oleh masyarakat atau pengelolanya dan keuntungannya akan berputar untuk produksi tahu dan tempe dan untuk mengembangkan pabrik atau masyarakat disana,” kata Andreas.
Andreas menambahkan ke depannya bentuk wakaf pun tak hanya akan berupa pabrik tahu dan tempe, namun juga bisa dalam bentuk lainnya. “Karya kebaikan lain yang bisa masuk konsep wakaf akan dikembangkan juga di sini,” ujar Andreas, sembari menambahkan pihaknya pun akan menjalin kerjasama dengan lembaga wakaf lainnya di Indonesia. Waqaf.Fund rencananya akan diluncurkan pada Ramadhan tahun ini.

