Dubai Geser Malaysia Jadi Pusat Sukuk Global

[sc name="adsensepostbottom"]

Langkah Dubai untuk menjadi pusat keuangan syariah global kian mendekati kenyataan. Kini Dubai mulai menggeser Malaysia sebagai pusat sukuk global.

sukuk dubaiNilai sukuk yang tercatat di Bursa Efek Dubai kini mencapai 36,7 miliar dolar AS. Catatan tersebut melampaui untuk pertama kalinya nilai sukuk yang terdaftar di Malaysia. Nilai sukuk yang listing di Bursa Malaysia tercatat sebesar 26,6 miliar dolar AS. Selanjutnya, Bursa Irlandia dan Inggris masing-masing memiliki listing sukuk senilai 25 miliar dolar.

Posisi utama dalam pasar sukuk global telah menjadi salah satu target utama yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Rashid pada 2013, demi menjadikan Dubai sebagai pusat ekonomi syariah. Chief Executive Officer Nasdaq Dubai Exchange Hamed Ali, mengatakan pencapaian target tersebut menunjukkan Dubai sebagai daya tarik dunia keuangan. “Kami telah mencapai satu target, saatnya untuk meraih target lainnya,” ujar Ali, dilansir dari laman The National, Rabu (22/7). Baca: Dubai Ingin Jadi Hub Ekonomi Syariah Dunia

Ia pun mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan bisnis sukuk di Dubai dengan meluncurkan produk keuangan syariah anyar. “Salah satu cara untuk meningkatkan transaksi perdagangan sukuk adalah menarik minat investor ritel terhadap sukuk. Selama ini mereka telah terpinggirkan karena jumlah minimum pembelian sukuk sangat besar, yaitu antara 100 ribu sampai 200 ribu dolar, karena itu kami berencana akan mengurangi nilai minimum pembelian. Kami berencana akan menawarkan sukuk kepada individu,” kata Ali. Tujuannya adalah untuk menarik investor ritel, daripada lembaga keuangan besar, ke dalam platform perdagangan Nasdaq Dubai yang transparan dan punya tingkat komisi lebih rendah.

Meningkatnya pencatatan sukuk pada 2014 turut mendorong Dubai menuju posisinya saat ini. Banyak diantara sukuk yang tercatat di Dubai merupakan sukuk perusahaan BUMN Uni Emirat Arab, yaitu sekitar 56 persen. Namun, ada pula sukuk yang berasal dari penerbit regional dan global. Sekitar 22 persen sukuk yang listing di Dubai berasal dari Arab Saudi, sedangkan penerbit sukuk asal Indonesia tercatat sebesar 16 persen. Salah satu listing sukuk global terbesar di Dubai pada 2014 adalah sukuk negara Hong Kong senilai 1 miliar dolar AS.

“Kami sangat proaktif di Indonesia. Kepemimpinan kami di pasar sukuk global saat ini menunjukkan Dubai memiliki regulasi yang tepat dan merupakan pasar yang tepat,” ungkap Ali. Berdasar survei Standard & Poor’s, penerbitan sukuk baru di tahun ini akan menurun dari tahun sebelumnya. Pada 2015 diperkirakan akan ada penerbitan sukuk senilai 60 miliar dolar. Baca Juga: OJK dan Dubai Financial Services Tandatangani MoU Strategis