Dukung Pasar Tradisional sebagai Warisan Budaya dan Penopang Perekonomian Bangsa

Keberadaan pasar tradisional di Indonesia bukan semata-mata urusan ekonomi saja, namun lebih jauh mencakup mengenai isu ruang dan relasi sosial, warisan dan ranah budaya, sekaligus peradaban yang berlangsung sejak lama mengingat nilai historis yang sudah melekat.

GEDC0435Menyikapi kenyataan bahwa pasar tradisional saat ini keberadaannya semakin terdesak, muncul suatu pertanyaan, “Mampukah pasar tradisional bertahan di tengah arus modernitas yang terjadi?”

Salah satu penyebab tidak berkembangnya pasar tradisional atau pasar rakyat  saat ini adalah kondisi fisik dari pasar itu sendiri seperti bau, pengap, berantakan, becek dan jorok. Kenyataan itulah yang membuat para pengunjung pasar tradisonal beralih memilih pasar modern dan hypermarket yang lebih menawarkan kelengkapan dan kenyamanan berbelanja dibandingkan pasar tradisional.

Selain keadaan fisik yang kalah bersaing dengan pasar modern, saat ini ciri khas pasar tradisional  sebagai pasar yang menyediakan kebutuhan barang dengan harga murah juga tidak populer lagi. Pasar tradisional yang memiliki keunikan dan identik dengan pasar yang memungkinkan adanya tawar-menawar barang juga menjadi tidak menarik lagi, karena saat ini hypermarket menawarkan barang-barang kebutuhan dengan harga murah dan bahkan memberikan harga diskon. Kenyataan inilah yang membuat para konsumen melupakan keberadaan pasar tradisional.

Sehubungan dengan kondisi pasar tradisional yang dilematis di atas, Yayasan Danamon Peduli (Danamon Peduli) menggelar diskusi bertema “Quo Vadis Pasar Tradisional?” (Akan Dibawa Kemana, Pasar Tradisional?). Diskusi menghadirkan Bayu Krisnamurthi – Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Yooke Damopolii – Direktur Yayasan Inovasi Pemerintah Daerah, Astrid Enricka Ditha – Pelaku UMKM, Profesional & Konsumen Pasar Tradisional, Handoko Hendroyono – Pelaku Industri Keratif &, Penulis Brand Gardener & Do, Endra S.Atmawidjaja, MSc., DEA – Deputy Director for Urban Development Policies and Strategies Kementerian Pekerjaan Umum. Diskusi membahas mengenai fenomena pasar tradisional versus pasar modern serta bagaimana strategi pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam pengembangan dan kelangsungan pasar rakyat.

Diskusi terbatas ini diselenggarakan dengan tujuan mengangkat isu pasar rakyat dalam rangka pengembangan dan kelangsungan pasar rakyat. Diskusi juga ingin mengetahui strategi pemerintah dalam pengembangan dan keberlangsungan pasar rakyat. Selain itu, juga menggalang kekuatan berbagai pihak untuk selanjutnya menyusun kerjasama dalam pengembangan dan keberlangsungan pasar rakyat. Dan terakhir diskusi ini ditujukan guna memperkuat “positioning” pemangku kepentingan melalui kampanye publik pasar rakyat yang dilakukan secara sinergis.

Diskusi ini menjadi sangat strategis, karena pembangunan di berbagai sektor secara menyeluruh sudah menjadi kebutuhan dan keharusan. Di sisi lain, pembangunan pada sektor ritel khususnya yang berkembang pesat yang terjadi saat ini, tidak melibatkan unsur kepekaan terhadap keberadaan dan kelangsungan pasar tradisional. Padahal keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian yang menguasai 67,6% pangsa dan menghidupi lebih dari 12 juta orang. Banyaknya jumlah pedagang yang mencari mata pencarian di pasar tradisional membuktikan bahwa pasar merupakan salah satu penyedia lapangan pekerjaan yang mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Dalam UU No.7 tahun 2014 pasar tradisional disebut sebagai pasar rakyat untuk menghapus citra pasar tradisional yang selama ini memiliki kesan negatif.

Oleh karena itu, Restu Pratiwi, Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli mengatakan, “Sebagai perusahaan yang peduli terhadap keberadaan dan kelangsungan pasar rakyat, Danamon & Adira melalui Yayasan Danamon Peduli, berupaya dan berperan aktif mempertahankan keberadaan dan kelangsungan pasar rakyat juga turut mengampanyekan peran pasar rakyat sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Hal ini kami wujudkan melalui berbagai cara, salah satunya dengan menggelar diskusi, sebagai wadah komunikasi untuk membahas dan mengangkat isu pasar rakyat. Melalui diskusi ini, kami yakin akan terbentuk kemitraan-kemitraan untuk pengembangan pasar rakyat ke depannya.”

Sejak 2006 Danamon Peduli telah memiliki komitmen yang kuat dan telah aktif ambil bagian dalam mendukung revitalisasi pasar rakyat. Fokus programnnya pada perbaikan kondisi fisik dan kesehatan lingkungan pasar. Pada 2010, Danamon Peduli meningkatkan komitmen dukungannya dengan meluncurkan Program Pasar Sejahtera, program yang dilakukan dengan penekanan menggali dan menumbuhkan komitmen serta dukungan pemerintah daerah, pengelola dan para pedagang dalam merawat dan mengembangkan pasar rakyat.

Tahun 2014 ini Danamon Peduli berkomitmen untuk menyalurkan dana sebesar Rp 2,8 miliar untuk pengembangan dan kelangsungan pasar rakyat di seluruh Indonesia di sebanyak 10 (sepuluh) pasar rakyat antara lain 7 (tujuh) lokasi yang menjadi percontohan, yaitu Pasar Ibuh Kota Payakumbuh, Pasar Grogolan Kota Pekalongan, Pasar Bunder Kabupaten Sragen, Pasar Baru Kota Probolinggo, Pasar Semampir Kabupaten Probolinggo, Pasar Sindangkasih Kabupaten Majalengka, dan Pasar Kemuning Kota Pontianak dan penambahan 3 lokasi baru yang akan diresmikan tahun ini.

Data survei AC Nielsen tahun 2013 menunjukkan jumlah pasar rakyat di Indonesia terus mengalami penurunan. Tahun 2007 pasar rakyat berjumlah 13.550, tahun 2009 berjumlah 13.450 dan tahun 2011 berjumlah 9.950. Sementara perbandingan pertumbuhan pasar rakyat terhadap pasar modern cukup drastis, di mana pasar rakyat hanya -8,1% sementara pasar modern 31,4%.
Diskusi itu sendiri yang difasilitasi oleh Nirwono Joga – Pengamat Tata Kota tersebut, juga melibatkan kalangan media yang memiliki keberpihakan terhadap isu pasar rakyat, perwakilan pedagang dan undangan dari asosiasi-asosiasi yang berhubungan dengan upaya pengembangan pasar rakyat.

Dari diskusi terbatas ini diharapkan mampu menghasilkan gambaran yang jelas terkait dengan perlindungan dan pemberdayaan pasar rakyat dan permasalahan pasar rakyat dalam rangka pengembangan dan kelangsungan pasar rakyat Kemudian menghasilkan input untuk strategi pemerintah dalam pengembangan dan kelangsungan pasar rakyat. Serta juga menggalang pihak-pihak yang fokus pada pengembangan pasar rakyat untuk kemitraan. *