Setidaknya ada 17 restoran halal di disktrik Taito, Jepang. Setiap restoran halal tersebut mendapatkan subsidi sebesar Rp 11 juta dari pemerintah Jepang.

Pada banyak negara dengan penduduk mayoritas beragama Muslim, mencari restoran dengan label halal bukanlah hal yang sulit. Namun, di negara-negara lain ternyata menjadi persoalan. Padahal label halal pada restoran akan sangat membantu umat Muslim untuk menikmati makanan halal ketika berjunjung ke luar negeri.
Namun ternyata kini Jepang banyak memiliki restoran dengan sertifikat halal. Padahal penduduk negeri Sakura itu minoritas beragama Islam.
Sebagaimana dilansir dari Munchies, Rabu (13/1), saat ini banyak restoran di Jepang yang memiliki sertifikat halal pada restorannya. Padahal dalam budaya Jepang banyak makanan yang diracik dengan bahan daging babi dan alkohol. Baca: Mudahnya Mencari Makanan Halal di Jepang Gourment Japan.
Sebagai contoh adalah pada sebuah distrik di Tokyo yang bernama Taito. Pada masa lalu, hanya ada satu restoran yang memiliki sertifikat halal. Dan itu pun merupakan sebuah restoran India.
Saat ini, setidaknya sudah ada 17 restoran yang mengantongi sertifikat halal di wilayah tersebut. Hal ini pun ternyata mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Yakni setiap restoran yang memiliki sertifikat halal akan mendapat subsidi sebesar Rp 11 juta dari pemerintah.
Salah satu restoran bersertifikat halal di distrik Taito adalah Sushi Ken. Manager Sushi Ken, Masao Ito, mengatakan, masalah yang muncul dari sertifikat halal ini adalah pemilihan bumbu yang digunakan. Untuk mengatasi masalah itu, kini Sushi Ken memproduksi sendiri bumbu-bumbu yang digunakan. Sedangkan untuk bahan sama sekali tidak ada masalah, karena Sushi Ken lebih banyak menggunakan daging ikan.
“Gelombang kemunculan restoran halal menjadi tren baru di Jepang. Halal menjadi tren global. Kami pun harus menyajikan inovasi masakan yang lezat, dengan bahan –bahan halal begitu pula prosesnya,” kata Masao.
Pameran khusus mengenai halal di Jepang banyak digelar. Pameran itu sudah dilakukan selama dua tahun belakangan dan cukup mengundang banyak peserta, walaupun sesungguhnya Jepang memiliki pasar untuk makanan halal masih kecil.
Bahkan, tak hanya pameran. Kini para profesor dari perguruan tinggi di Jepang membuat website untuk menyebarkan resep-resep hidangan halal.
[bctt tweet=”Restoran #halal menjadi tren baru di Jepang”]
Salah satunya adalah profesor Seiiche Kasaoka dari Universitas Bunkyo. Dia mulai mengenalkan berbagai resep makanan Jepang yang tidak menggunakan alkohol dan daging non-halal.
Pengenalan berbagai resep halal itu, menurut Seiiche, tidak jauh beda dengan restoran yakni bertujuan untuk menarik wisatawan dari negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia. Baca: Ragam Fasilitasi Halal di Jepang.
“Faktor lain adalah Olimpiade Tokyo 2020 yang pasti akan menarik banyak wisatawan dan atlit beragama Islam ke Jepang,” kata Seiiche.
Dengan perkembangan industri makanan halal diharapkan wisatawan Muslim tidak khawatir lagi dengan sajian makanan ketika berkunjung ke Jepang.

