panduan halal
Etalase daging halal di salah satu supermarket di Kanada. Foto: AFP

Kanada Siapkan Panduan Halal, Eksportir Malaysia Diminta Menyesuaikan

[sc name="adsensepostbottom"]

Panduan halal baru Kanada memberi peluang bagi pemasaran produk halal ke negara tersebut. Malaysia segera menangkapnya.

panduan halal
Etalase daging halal di salah satu supermarket di Kanada. Foto: AFP

Eksportir Malaysia disarankan untuk menyiapkan diri sejak kini terkait akan diterapkannya panduan halal di Kanada. Adalah Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade) yang menyarankan hal ini. Dala pernyataan Matrade (21/7), Pemerintah Kadana telah mengumumkan panduan pelabelan produk halal di negaranya yang akan mulai berlaku pada April 2016.

“Di antara yang lain, panduan ini mempersyaratkan klaim halal pada makanan, kemasan atau material iklan dengan menyebutkan nama lengkap lembaga atau orangnya,” kata pemerintah Kanada sebagaimana dikutip kantor berita Malaysia, Bernama.

Perwakilan Dagang Malaysia di Toronto, Norzihan Mohd Zain, mengatakan dengan diimplementasikannya panduan halal baru ini, konsumen akan mendapat jaminan kehalalan sebuah produk sesuai dengan standar lembaga pemberi sertifikat. Juga dapat dengan mudah bagi konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai standar kehalalan tersebut.

“Perubahan ini juga akan menyediakan konsistensi pelabelan halal di industri dan membantu menghindarkan kesalahan pelabelan terkait produk halal,” kata Norzihan. Ditambahkannya, Pemerintah Kanada mengklaim potensi pasar halalnya mencapai USD 1 miliar.

“Oleh karena itu, eksportir Malaysia, khususnya eksportir produk halal, harus menangkap peluang iini dan meningkatkan citra Malaysia di mata Kanada bahwa Malaysia adalah negara pemroduksi produk halal yang dapat diandalkan karena adanya sertifikat halal Jabatan Kemajuan,” kata Norzihan.

Menurut panduan halal baru itu, produsen tidak boleh menggunakan label, kemasan, dan materi iklan yang memuat kata ‘halal’ dalam alfabet apapun atau dalam kata yang lain, cap, tanda, atau representasi lainnya yang mengindikasikan produk itu halal kecuali ada nama lembaga yang menerbitkan sertifikatnya.

Sebelumnya, produk di Kanada, baik yang dibuat di dalam negeri maupun yang diimpor dapat menyertakan label halal semaunya. Karena, regulasi tidak menyatakan harus menyebutkan lembaga penerbit sertifikatnya. Juga, tidak adanya lembaga tunggal yang menetapkan panduan halal secara nasional di Kanada.

Label Halal Palsu
Ketiadaan standar ini membuat siapa saja dapat melabelkan halal tanpa ada nama penerbit sertifikasinya. Hal ini memungkinkan label halal abal-abal. Oleh karena itu, pada 23/4 legislatif Kanada melakukan Amandemen Undang-undang Pangan dan Obat-obatan Bagian II.

Panduan halal baru diumumkan Badan Inspeksi Pangan Kanada (CFIA) ini dapat mencegah praktik kecurangan label dan klaim terkait produk halal.

Sebelumnya, Muslim Kanada menyatakan kekhawatirannya dengan munculnya produk berlabel “halal palsu”. “Halal sangat penting untuk menegakkan spiritualitas seorang Muslim,” Omar Subedar, seorang imam di Toronto yang menjabat sebagai sekretaris umum dan juru bicara resmi Otoritas Pengawasan Halal (HMA), mengatakan kepada Global News seperti yang dilaporkan On Islam dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) (7/7).

Menanggapi kekhawatiran itu, Muslim Kanada lantas membentuk semacam tim pengawas label halal untuk melakukan penyelidikan. Hasil penyidikan, ada produsen daging yang menempel label halal sendiri pada dagingnya, kemudian daging tersebut ditawarkan kepada klien Muslim.

Saat ini Kanada memiliki sekitar 2,8 persen Muslim dari 32,8 juta penduduknya, dan Islam adalah agama non-Kristen terbesar di negara itu. Tak heran jika panduan halal menjadi penting di negara tersebut.