Ketua Umum AASI - Adi Pramana (tengah) diapit pengurus AASI lainnya.
Ketua Umum AASI - Adi Pramana (tengah) diapit pengurus AASI lainnya.

Ketua AASI Adi Pramana: “2015, Asuransi Syariah Tumbuh 25%”

[sc name="adsensepostbottom"]

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) – Adi Pramana memandang optimis pertumbuhan industri asuransi syariah di tahun 2015 mendatang akan lebih baik daripada pertumbuhan tahun 2014 yang akan segera berlalu ini. Hal itu diungkapkan Adi Pramana pada seminar Indonesia Sharia Economic Outlook 2015 – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), akhir pekan lalu di Jakarta.

Ketua Umum AASI - Adi Pramana (tengah) diapit pengurus AASI lainnya.
Ketua Umum AASI – Adi Pramana (tengah) diapit pengurus AASI lainnya.

Adi merasa cukup optimis, dikarenakan di tahun 2014 lalu, pertumbuhan industri asuransi syariah di tanah air memang mengalami perlambatan, sehingga diharapkan pada tahun 2015 mendatang, prospek bisnis industri ini akan kembali naik dan membaik.

“Sesuai dengan perkembangan di Kuartal II tahun 2014, pertumbuhan industri asuransi syariah melambat di sektor asuransi umum syariah. Perlambatan industri asuransi ayariah ini dikarenakan kondisi industri lembaga keuangan syariah lainnya dalam pertumbuhan yang melambat. Adanya penyesuaian regulasi di lembaga pembiayaan syariah terhadap regulasi konvensional menyebabkan berkurangnya pertumbuhan dari bisnis pembiayaan syariah yang berdampak kepada pendapatan asuransi syariah,” demikian papar Adi.

Adi meyakini, pertumbuhan gross kontribusi asuransi syariah diharapkan di atas 15%, dengan asumsi kondisi pertumbuhan di asuransi syariah umum akan lebih baik di tahun 2015. “Melihat perkembangan data kuartal II tahun 2014, pertumbuhan asset dan investasi di industri asuransi syariah di tahun depan diperkirakan di angka 25%,” jelas Adi Pramana.

Menurut Adi, dukungan dari pihak regulator, khususnya OJK akan semakin baik dan mendorong pertumbuhan asuransi syariah dengan perangkat regulasi syariah yang mendorong iklim pertumbuhan industri asuransi syariah.

“Pertumbuhan Industri lembaga keuangan syariah di sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya di tahun depan akan mendorong dan meningkatkan pertumbuhan industri asuransi syariah secara keseluruhan,” ujar Adi.

Adi menambahkan, program literasi asuransi syariah kepada masyarakat umum dan pengembangan produk khusus untuk market syariah akan mendukung pertumbuhan Industri Asuransi Syariah di tahun – tahun mendatang dalam menaikkan market share asuransi syariah di atas 5%.

“Produk-produk khusus asuransi syariah seperti microtakaful akan lebih menjangkau kepada masyarakat umum di Indonesia dan mendukung program pengembangan Industri Keuangan di Indonesia dengan model risk sharing antar sesama peserta dengan target masa populasi middle – low income. Pengembangan produk seperti microtakaful dengan dukungan penuh dari OJK, diharapkan akan meningkatkan market share industri syariah sesuai Arsitektur Perbankan dan Lembaga Keuangan, khususnya industri asuransi syariah,” papar Adi dengan penuh optimisme.