Sampai saat ini Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah bersinergi dengan empat bank untuk pengembangan e-channel Fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes), yaitu PermataBank, Bank Mandiri, BCA, dan Bank CIMB Niaga. Kerjasama dengan dua bank administrator rekening dana nasabah (RDN) lainnya, yaitu BNI dan Bank Syariah Mandiri (BSM) ditargetkan akan dilakukan mulai awal tahun depan.

Ia menambahkan proses sinergi pengembangan e-channel dengan perbankan memang dilakukan secara bertahap di tengah resources yang terbatas. “Ini karena kita tata kesiapannya lebih mendalam, buat sistemnya sinkron dan kita jaga agar aman. Kami mempunyai standar ISO (International Organization for Standardization) yang menjaga kerahasiaan dan keamanan yang kami punya,” jelas Heri.
Heri menuturkan saat ini diantara empat bank yang telah bekerjasama dengan KSEI, e-channel fasilitas AKSes di PermataBank sudah mulai berjalan dan dapat digunakan. Sementara Bank Mandiri ditargetkan mulai berjalan awal tahun depan, CIMB Niaga dan BCA diharapkan dapat mulai live pada pertengahan tahun depan. Baca: KSEI Perluas Kerjasama E-Channel dengan BCA dan CIMB Niaga
“Jadi dalam waktu enam bulan ke depan di CIMB Click atau KlikBCA nanti ada menu untuk bisa melihat portofolio kepemilikan aham dan uangnya berapa. Setelah itu kami akan mengembangkan selain investor bisa melihat portofolionya, di sana juga akan ada instruksi seperti jual-beli saham. Itu yang jadi pintu masuknya, asal RDN investor di bank tersebut, sementara anggota bursanya boleh pilih mana saja,” papar Heri.
Berdasar catatan KSEI per 11 November 2014 ada sekitar 358.419 investor yang membuka rekening sebagai nasabah perusahaan efek. Total jumlah RDN yang dibuka melalui perusahaan Efek tersebar di enam bank administrator RDN yaitu 333.778 rekening. Dari jumlah tersebut, sebanyak 308 ribu rekening dibuka di PermataBank, Bank Mandiri, BCA dan CIMB Niaga. “Jadi sudah sekitar 92 persen dari nasabah yang punya single investor identification bisa tercover dengan empat bank ini. Dengan begitu akan mempermudah investor untuk mengecek portofolio investasinya,” ujar Heri.

