Mau Wirausaha? Harus Siap Berubah

Mau Wirausaha? Harus Siap Berubah

Menjadi seorang wirausaha tak hanya butuh modal, tapi juga butuh mental yang kuat dan inovasi.

Mau Wirausaha? Harus Siap BerubahSeiring perkembangan zaman, wirausaha juga dituntut untuk bisa berubah mengikuti dinamika di masyarakat. Namun saat membuat suatu produk pun hendaknya diikuti dengan sertifikasi halal.

Kepala Bidang Administrasi Sertifikasi Halal Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Nur Wahid, mengatakan suatu perubahan tidaklah mudah dan sederhana. “Jadi pengusaha harus siap berubah karena kalau tidak begitu, maka akan diubah oleh zaman. Dan kalau mau jadi pengusaha juga harus berpikir jadi pengusaha yang sukses, besar dan untung,” kata Wahid, dalam Seminar UKM Halal Goes to AFTA 2015 di Indonesia International Halal Expo 2014, Jumat (24/10).

Hal lainnya adalah selalu berinovasi. Wahid mengungkapkan agar jangan terpaku dengan bisnis usaha yang sudah pernah ada. “Wirausaha harus kreatif, inovatif, ciptakan yang belum ada, yang sudah ada dimodifikasi jadi membentuk suatu yang baru,” ujar Wahid. Selain berinovasi, wirausaha juga harus dapat memperluas jaringan dan selalu melihat peluang yang tersedia.

Menurutnya, Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang besar (pertanian, perkebunan, hasil laut) membuat para wirausaha memiliki sumber bahan baku yang kaya untuk diolah. Oleh karena itu, wirausaha harus memiliki ide yang inovatif.

Selain itu, lanjut Wahid, seorang wirausaha juga harus mampu melihat pasar. Wahid mengatakan seorang wirausaha bisa masuk ke pasar langsung dengan total konsumen 250 juta dan pasar ekspor. “Saat punya produk yang khas langsung pikirkan untuk ekspor,” tukas Wahid. Alternatif lainnya adalah dengan masuk ke pasar industri, dengan menjadi supplier perusahaan besar.

Langkah lainnya untuk memperluas pasar adalah dengan mensertifikasi kehalalan produk. Malaysia sudah menjadikan produk halal sebagai lokomotif ekspor makanan halal. Wahid pun menambahkan jika suatu produk memperoleh sertifikat halal juga akan dapat membentuk konsumen yang loyal. “Selain itu, produk halal juga bisa menjadi market driven, membangun supply chain, membangun halal market networking, membangun ukhuwah islamiyah, serta mendorong riset dan pengembangan produk,” papar Wahid.