Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengembangkan media informasi berbasis digital. Tujuannya untuk memberikan pemahaman keuangan syariah dan budaya mengonsumsi produk halal di kalangan anak muda.
Ketua Komisi Infokom MUI Pusat, Masduki Badlowi mengatakan, MUI akan mengembangkan media informasi berbasis digital yang bisa diakses oleh publik, terutama kalangan anak muda dan remaja Muslim.
Menurutnya, selama ini kalangan remaja menjadi sasaran internet dari bermacam-macam dekadensi moral. Kalangan muda dan memaja tidak memperoleh informasi keagamaan yang memadai dari berbagai media informasi digital yang mereka akses.
“Ya sekarang ini sudah bukan eranya informasi dengan cara berpidato panjang lebar di mimbar atau menulis dalam format cetak. Tapi, kita sudah masuk era digital,” kata Masduki kepada MySharing, di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (17/11).
Khusus berkaitan dengan produk MUI, Masduki berharap anak-anak muda perlu mendapatkan berbagai informasi mengenai keuangan syariah atau ekonomi syariah, seperti bank syariah, wisata syariah, asuransi syariah dan produk-produk halal.
“Anak muda perlu mengetahui informasi bank syariah itu seperti apa? Selama ini juga tidak ada panduan mengenai produk-produk yang layak dikonsumsi seperti apa. Media informasi yang paling pas buat anak muda adalah internet,” tegas Masduki.
MUI, kata dia, bersama Indosat sedang mempersiapkan media informasi baru untuk menyempurnakan yang sudah ada. ”Insya Allah, Januari 2016 sudah bisa diakses secara luas, bersifat interaktif, dan berbasis digital,” kata Masduki.
Dalam persiapan media informasi ini, Komisi Infokom MUI Pusat, bertugas menyiapkan sarana dan media informasi. Sementara kontennya diperoleh dari beberapa komisi-komisi serta lembaga dan badan yang ada di lingkungan MUI, terutama Komisi Dakwah dan Komisi Fatwa MUI.
Masduki berhadap program ini bisa memberikan wawasan dan pengetahuan luas tentang keuangan syaraiah dan berbagai produknya termasuk informasi budaya mengonsumsi produk halal bagi kalangan anak muda.