Pemerintah Provinsi Jawa Barat kian serius mengembangkan ekonomi syariah. Tak hanya mencakup lembaga keuangan syariah, namun juga ke sektor lainnya.

“Sekarang bankbjb syariah masih dalam Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I. Insya Allah nanti pada 2015 kami akan menambah modal dasar sebesar Rp 400 miliar, sehingga bankbjb syariah bisa menjadi bank devisa dan mempermudah pembiayaan agar perekonomian masyarakat tumbuh,” jelas Heryawan, dalam Forum Riset Keuangan Syariah 2014 di Institut Pertanian Bogor, Selasa (14/10).
Untuk lebih mendorong perkembangan lembaga keuangan syariah di Jawa Barat, Heryawan memaparkan rencananya pihaknya juga akan membentuk perusahaan penjaminan kredit daerah syariah. “Insya Allah pada 2016 kami akan membuat perusahaan penjaminan kredit daerah syariah, selain terus melakukan pembinaan dan pengembangan pada Baitul Maal wat Tamwil dan koperasi jasa keuangan syariah. Lalu, nanti juga akan ada kerjasama dengan lembaga keuangan syariah internasional. Kami sudah berbicara dengan lembaga keuanvan syariah di Dubai dan Malaysia,” ujar Heryawan.
Selain di sektor lembaga keuangan syariah, lanjutnya, tak bisa dinafikan pula bisnis berbasis syariah yang terus berkembang pesat akhir-akhir ini, diantaranya wisata syariah dan busana muslim. Heryawan mengatakan pihaknya juga terus mendorong sertifikasi halal kepada sejumlah produk usaha kecil dan menengah demi mewujudkan Jawa Barat sebagai provinsi halal. “Ekonomi syariah adalah suatu kewajiban untuk dikembangkan karena ekonomi syariah itu juga yang akan membawa keberkahan untuk kita, dan dengan keberkahan akan membawa kebahagiaan,” cetus Heryawan.

